PON XIX Jabar
Tak Ingin Ulangi Kesalahan, Tim Tenis Kaltim Adaptasi di Jabar
Karena pengalaman salah satu atlet kita, Irma, habis main di Bandung terus ke Jogja, jadi dehidrasi. Akhirnya larinya ke perut dan masuk rumah sakit.
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Amalia Husnul A
Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Cornel Dimas
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jelang berlaga di PON XIX/2016 Jawa Barat, tim Tenis Lapangan Kaltim berangkat lebih awal. Mereka dijadwalkan bertolak ke Jawa Barat pada tanggal 14 September, empat hari kemudian mereka sudah mulai bertanding.
Pelatih Tenis Lapangan, Ucok Junaedi mengatakan timnya membutuhkan 4 hari adaptasi sebelum melakoni pertandingan. Nantinya mereka akan menggelar latihan ringan atau pemanasan agar atletnya bisa beradaptasi dengan suhu maupun lapangan pertandingan.
"Kita punya waktu 4 hari adaptasi di sana, Tanggal 18 sudah main. Kemungkinan dimulai beregu putra putri. Tapi kami masih akan melihat drawing dulu," ujarnya kepada Tribun usai berlatih di lapangan Tenis GOR Segiri Samarinda, Sabtu (10/9/2016).
Menurut Ucok adaptasi sangat penting bagi atletnya sebelum pertandingan. Pasalnya mereka tak ingin mengulangi kesalahan di turnamen sebelumnya yang kurang memperhatikan adaptasi.
"Kalau suhu dingin sebaiknya harus banyak minum. Supaya tidak dehidrasi. Karena pengalaman salah satu atlet kita, Irma, habis main di Bandung terus ke Jogja, jadi dehidrasi. Akhirnya larinya ke perut dan masuk rumah sakit. Itu tahun 2015. Kita belajar dari itu, makanya penting sekali adaptasi," ungkapnya. (*)