Enjoy Kaltim
Saat-saat Tertentu, Pantai Eksotik dengan Jejeran Pohon Kelapa ini Didatangi Ribuan Pengunjung
Selain tak ada penerangan, sebagian badan jalan juga masih hanya dilapisi batu agregat.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Bulungan sebenarnya tak kalah dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Hanya sayangnya, belum semua objek wisata tadi digarap maksimal.
Sebut saja Pantai Kelapa di Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Dari Kota Tanjung Selor, pantai ini bisa ditempuh dengan lama perjalanan selama lebih dari 2 jam.
Untuk menuju pantai ini, akses jalan terbilang cukup memprihatinkan. Selain tak ada penerangan, sebagian badan jalan juga masih hanya dilapisi batu agregat.
Pantauan Tribunkaltim.co di lokasi ini, Sabtu (24/9/2016) lalu, keindahan pantai ini masih terlihat sangat alami. Sesuai namanya, barisan pohon kelapa tampak berjejer rapi di sepanjang garis pantai.
Fasilitas umum seperti toilet, warung-warung makan sama sekali tak terlihat. Hanya ada beberapa pondok kayu yang bisa digunakan pengunjung untuk sekedar beristirahat sembari memandang ke arah pantai.
(Baca juga: Kerja Bakti Warga Malah Menemukan Gua Tambang Bekas Penjajah Belanda)
Abdul Malik, warga yang sehari-hari bertugas menjaga Pantai Kelapa menyebut, pengunjung hanya ramai di waktu-waktu tertentu saja.
Dari sekian pantai yang ada di Desa Mangkupadi, kata dia, Pantai Kelapa inilah yang memang paling banyak dikunjungi warga.
"Kalau tahun baru pasti ramai, bisa sampai ribuan. Kalau Minggu atau hari libur, juga ada saja yang datang kesini," ungkapnya.
Sejauh ini, perhatian pemerintah untuk mengelola pantai tersebut diakuinya memang sangat minim.
Beberapa waktu lalu kata dia, ada beberapa toilet umum yang sudah dibangun. Namun dari segi jumlah, sangat tidak memadai untuk digunakan seluruh pengunjung disaat-saat ramai.
Begitu juga dengan penerangan, sama sekali belum ada. Selain membuat pengunjung enggan berlama-lama di pantai kata dia, tidak adanya penerangan juga mengakibatkan peluang terjadinya aksi kriminal semakin terbuka.