Jembatan Rusak Parah, Warga Krayan Kesulitan Kirim Hasil Pertanian
Dia sudah berkali-kali mengajukan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan, namun upaya perbaikan tak kunjung dilakukan.
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN- Warga Desa Long Umung, Desa Long Bawan dan Desa Wa Yagung, Kecamatan Krayan saat ini kesulitan mengangkut hasil pertanian mereka. Pasalnya, jembatan gantung yang menghubungkan warga desa dengan lahan pertanian kondisinya sudah rusak parah.
“Jembatan ini urat nadi perekonomian warga setempat,” kata Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Nunukan, Aprem Tinus.
Politisi asal Kecamatan Krayan ini mengatakan, kondisi terparah dijumpai pada jembatan gantung di Desa Long Umung.Padahal jembatan tersebut satu-satunya akses masyarakat menuju ke lahan pertanian sekaligus menghubungkan warga desa ke pusat pemerintahan kecamatan.
baca juga : Kendala di Perlintasan, Krayan Alami Kelangkaan Material Konstruksi
“Sejak jembatan tersebut rontok dan tidak ada perhatian dari pemerintah, hanya beberapa masyarakat saja yang melintasinya. Itu kalau lewat, masyarakat harus menggantung di jembatan itu, berpegangan besi seling yang tersisa itu," ujarnya, Kamis (6/10/2016).
Dia menyebutkan, ada dua jembatan yang saat ini membutuhkan perhatian ekstra. Selain jembatan yang menghubungkan Desa Long Umung dengan Desa Long Bawan, kerusakan parah juga terjadi pada jembatan yang menghubungkan antara Desa Long Umung dengan Desa Wa Yagung.
Pembangunan jembatan tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nunukan melalui proyek penunjukan langsung. Jembatan itu dibangun beberapa tahun yang lalu dengan ketinggian sekitar 15 meter dari permukaan sungai.
Lama tanpa perawatan, jembatan mengalami kerusakan. Sejak itu, kerusakan jembatan diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat. Namun perbaikan dilakukan seadanya, hanya untuk tambal sulam bagian yang sedang rusak.
Sebulan belakangan ini, kondisi jembatan menjadi semakin memprihatinkan. Namun belum ada upaya dari pemerintah untuk memperbaikinya.
“Sekarang kondisi jembatan sudah sangat parah. Tali penggantung sebagian sudah ada yang putus dan menyebabkan jembatan itu miring,” ujar politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini.
Bahkan, urainya, tiang penyangga jembatan itupun nyaris roboh. “Akibatnya sangat sulit mengeluarkan hasil pertanian termasuk barang kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
baca juga : Izin Terbang Terbit, Dua Kali Sehari Angkut BBM ke Krayan
Terhadap kerusakan jembatan dimaksud, pihaknya sudah memberitahukan kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan untuk segera dilakukan perbaikan.
Dia sudah berkali-kali mengajukan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan, namun upaya perbaikan tak kunjung dilakukan.
“Alasannya defisit. Jadi swadaya kita. Mau sampai kapan kalau nunggu dibangun oleh pemerintah?” katanya.