Salam Tribun
Swagger & Follower; Antara Kendall Jenner, Gigi Hadid, dan Awkarin
Jika sudah populer di medsos, maka media mainstream akan mengikutinya dengan pemberitaan, dan jadilah Anda seorang tokoh idola.
SIAPA yang tak kenal dengan Kendall Jenner dan Gigi Hadid? Jika tak tahu, maka Anda bukanlah pemilik dunia masa kini. Dunia dimana antara dunia maya dan nyata tak lagi punya batasan.
Ingin populer? Jamahlah dunia maya. Aktif di media sosial (medsos) seperti Facebook, Twitter, Snapchat, Instagram, YouTube, Vlog, dan lain sebagainya.
Jika sudah populer di medsos, maka media mainstream akan mengikutinya dengan pemberitaan, dan jadilah Anda seorang tokoh idola.
Namun kendati sudah terkenal di dunia nyata, tetaplah bermain medsos. Maka Anda akan semakin menjadi populer dunia nyata dan maya.
Contohnya, ya Kendall Jenner dan Gigi Hadid itu. Dua remaja yang cantik, seksi, kaya, yang sangat aktif di medsos dan akhirnya bertranformasi menjadi supermodel!
Kini, merekalah idola jutaan remaja di seluruh dunia. Tengok saja akun-akun medsos yang mereka miliki, follower-nya mencapai puluhan juta! Merekalah swagger!
Tak heran begitu banyak merk ternama fashion mendapuk mereka menjadi brand ambassador-nya. Juga berkeliling dunia merajai pentas peraga merk ternama dan kover majalah mode dunia.
Merekalah penguasa dunia saat ini, ketimbang para tokoh pemimpin negara.
Barrack Obama, Presiden Amerika Serikat, bahkan sempat 'takjub' dengan Kendall Jenner dan mengundangnya dalam sebuah jamuan makan malam bersama tokoh-tokoh berpengaruh di AS, White House Correspondent's Dinner.
Baca juga: Di Acara Makan Malam, Presiden Obama Sindir Kendall Jenner, Bagaimana Reaksi Sang Model?
Di acara tersebut, Obama sempat menyindir apa sih yang dikerjakan dalam hidup Kendall sehingga ia bisa meraih popularitas dan sukses besar?
Walau sindiran itu membuat wajah Kendall memerah malu, namun tak dipungkiri, Obama sebenarnya memuji secara terselubung bahwa Kendall lebih populer ketimbang dirinya di kalangan anak muda.
Bagi yang belum tahu Kendall, ini info sekilas agar Anda tak dibilang kudet alias kurang update!
Kendall Nicole Jenner lahir 3 November 1995 adalah presenter televisi Amerika, model, dan duta merek untuk Seventeen Magazine. Dia terkenal karena tampil di acara realitas televisi E! Keeping Up with the Kardashians. Dia adalah adik Kim Kardashian, selebriti Hollywood yang penuh sensasi, terlahir dari seorang ibu yang sama, Kris, namun beda ayah.
Ayah kandung Kendall, Bruce Jenner pun tak kalah sensasionalnya. Mantan atlet Olimpiade dan motivator ini berganti kelamin menjadi seorang perempuan dan mengubah namanya menjadi Caitlin Jenner.
Bagaimana dengan Gigi Hadid? Bernama asli Jelena Noura Hadid , 23 April, 1995, ia adalah model fashion dan presenter televisi Amerika. Wajahnya banyak menghiasi kover majalah dan peragaan busana mode dunia sejak dua tahun terakhir.

Nama supermodel Gigi Hadid, memang belakangan sedang melejit di industri mode serta hiburan dunia.
Gigi berdarah Palestina lahir dari ayah bernama Mohamed Hadid dan bintang Real Housewives of Beverly Hills Yolanda Foster pada 23 April, 1995 di Los Angeles, California.
Gigi dan Kendall saling berteman dan memiliki banyak kesamaan. Model yang mulai naik kelas karena didapuk memeragakan lini pakaian dalam ternama Victoria's Secret, lahir dari keluarga kaya dan terkenal, baru berusia 21 tahun, dan sudah 'menguasai' dunia! Tak banyak remaja yang seberuntung itu. Dan, merekalah swagger!

Kendall Jenner di panggung peraga Victoria Secret akhir tahun 2015.
Baca juga: Gigi Hadid Kegirangan Jadi Model Victoria's Secret
Nah bagaimana dengan di Indonesia?
Fenomena selebgram, sebutan selebriti di Instagram juga bermunculan. Follower-nya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan. Sebagian besar tentu saja kalangan anak muda yang melek dengan gawai dan medsos alias Generasi Z, lahir 1995-2010.
Mereka lahir dan dibesarkan di era digital, dengan aneka teknologi yang komplet dan canggih.
Alih-alih ingin berprestasi (baca: terkenal) seperti Kendall dan Gigi, sayangnya selebgram yang menjadi fenomena di Indonesia adalah anak-anak muda yang tanpa sungkan mempertontonkan gaya hidup hedonis dan pergaulan bebas.
Sebut saja Awkarin atau Karin Novilda dan Anya Geraldine yang baru-baru saja dipanggil Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena mengunggah foto dan video vulgar di akun Instagram maupun Vlognya.

Awkarin mengunggah fotonya saat liburan di Bali di akun Instagram.
Baca: Tak Kapok Ditegur KPAI, Awkarin Unggah Foto Seksinya saat Liburan di Bali
Parahnya, tingkah dua selebgram itu begitu diidolakan remaja Indonesia. Tak heran saat ini banyak remaja juga ikut-kutan mengunggah foto-foto dan video mirip Awkarin dan Anya. Tapi, merekalah swagger!
Selain populer, dua selebgram itu juga mendulang rupiah yang tak sedikit dari akun-akun medsosnya yang panen iklan karena memiliki jutaan penonton!
Sebuah investigasi yang dilakukan di media berita lokal di Malaysia baru-baru ini menemukan sebuah fakta terbaru sisi gelap aplikasi video live streaming. Dari penelusuran tersebut, ditemukan sebuah komunitas online yang terdiri dari para remaja berusia 14 tahun melakukan tindakan cabul untuk mendapatkan uang.
Mereka tidak segan membuka baju dan menayangkannya secara langsung menggunakan sebuah aplikasi demi mendapatkan koin virtual yang dapat ditukarkan menjadi mata uang sungguhan.
Aplikasi yang sedang marak digunakan ini bernama Bigo Live, aplikasi video siaran langsung atau live streaming buatan Singapura yang tengah populer menjadi media untuk melakukan hal cabul.
Bigo Live sendiri menjadi satu aplikasi yang paling disukai oleh para netizen muda di Asia Tenggara terutama di Singapura, Indonesia, Laos, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Kamboja.
Baca: Tren, Kaum Pelajar Rela Umbar Tubuh di Depan Kamera Livestreaming Demi Duit
Aduh miris bukan? Fenomena Awkarin dan teman-temannya bisa disebut generasi swag. Apa pula itu swag? Secara etimologis, swag berarti barang curian. Akan tetapi, swag dalam istilah gaul diartikan sebagai keren.
Kata `swag' ini beberapa tahun lalu kerap muncul dalam lirik lagu-lagu Justin Bieber. Arti `swag' menurut Justin, kira-kira begini, "Swag adalah tentang menjadi diri sendiri. Kita tidak perlu terlalu berusaha untuk menjadi spesial, just be yourself."
Swag lalu seolah menjadi mantra baru di kalangan para remaja, ababil alias ABG labil.
Swagger juga berarti sosok yang menjadi dominan atau elite karena kelebihan yang dimilikinya.
Seseorang menjadi swagger karena ia keren, punya rasa percaya diri yang tinggi, punya taste dalam hal fashion dan style, serta punya karisma yang membuatnya menjadi daya tarik dan punya `pengikut'. Ya mirip-mirip Kendall, Gigi, juga Awkarin.
Sebagai generasi yang lebih dulu muncul, rasanya kita kok begitu ngeri dengan fenomena ini. Mengidolakan seseorang itu wajar, tapi kalau yang diikuti semacam Awkarin dan teman-temannya, membuat kita waswas.
Lantas bagaimana menghentikannya? Tak bisa melarang tapi bertanyalah sungguh-sungguh ke diri kita, apa yang sudah kita bekali untuk anak-anak kita menjalani hidup di masa depan?
Boleh saja ia menjadi swagger atau follower, sepanjang seseorang atau apa yang dilakukan adalah hal yang memang benar-benar patut diteladani. (*)