Hari Sumpah Pemuda
Tangisan Mantan Pecandu Membuat Ribuan Pelajar Terdiam
"Kalau nggak pakai sabu dijauhi, kalau nggak pakai nggak boleh pulang. Akhirnya saya pakai sabu, hingga akhirnya kecanduan," tuturnya.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seorang mantan pecandu narkoba bernama Bela hadir di tengah ribuan pelajar di Dome, Kamis (28/10/2016). Mengenakan kemeja putih dengan celana jins biru, ia membagikan kisahnya.
"Dulu, saya adalah pecandu narkoba," katanya memulai kisahnya.
Awal mula dirinya terjerumus memakai narkoba tak lain gara-gara salah pergaulan. Ia bergaul dengan orang-orang pecandu, sehingga hanya menunggu waktu narkoba masuk di dalam tubuhnya.
"Kalau nggak pakai sabu dijauhi, kalau nggak pakai nggak boleh pulang. Akhirnya saya pakai sabu, hingga akhirnya kecanduan," tuturnya.
Baca: Inilah Pekerjaan Rumah Pemuda yang Belum Dituntaskan
Selain sabu, Bela juga mencoba semua jenis narkoba mulai dari LL, antidepresan jenis hamlet, ganja, ineks, dan lainnya. Narkoba tersebut pernah singgah di dalam tubuhnya, membuat perilakunya berubah.
"Saya jadi menjauhi banyak teman dan keluarga. Hingga akhirnya ditangkap polisi, lalu berakhir di penjara," ucapnya.
Selama 4 tahun 9 bulan, selama itulah masa hukuman yang harus dijalani Bela mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saat ini ia masih menjalani masa hukuman di lembaga pemasyarakatan Balikpapan. "Saat itulah saya merasa masa depan saya terenggut," singkatnya.
Hal yang menyakitkan baginya yakni ditinggal ibu kandungnya sendiri. Ibunya meninggal dunia, saat Bela masih di sel penjara.
"Saya meninggalkan tanggun gjawab saya sebagai anak. Ibu saya lagi sakit keras,tapi saya masuk sel, lalu dia meninggal. Teman-teman saya juga meninggalkan saya. Pekerjaan hilang, keluarga hilang. Kakak saya gak mau ngurus saya, karena kecewa. Semua gara-gara narkoba," urai Bela.
Air mata membasahi pipinya, isak tangis terdengar sayup-sayup. Seluruh hadirin sempat terdiam, Bela menjadi sorotan ribuan orang saat itu.
"Saya putus asa saat itu. Beruntung saat dipenjara saya dibantu pembimbing rohani untuk bangkit. Dan kini saya punya mimpi. Menjadi pribadi yang lebih baik jika bebas nanti. Tak akan lagi terjerumus ke dalam lingkaran narkoba," ungkapnya.
Baca: Pen Pineapple Apple Pen? Bukan Ternyata Ini PPAP Versi Polres Balikpapan
Desember 2016 mendatang masa hukuman Bela berakhir. Ia mengaku siap dikembalikan ke masyarakat.