Ledakan Bom di Samarinda
Rekam Jejak Pelaku Bom Oikumene: Ulil Abshar hingga Ahmad Dhani Pernah jadi Sasarannya
Setelah bebas dari penjara, JO bergabung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kalimantan Timur.
Selanjutnya, sekitar pukul 21.30, paket bom juga dikirim ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta.
Paket bom ditujukan kepada Kepala Pelaksana Harian BNN Komjen Pol Gorries Mere. Pasukan Gegana menjinakkan bom dengan cara meledakkannya.
Paket buku berisi bom yang dikirimkan ke tiga tempat kemarin memiliki kemiripan. Judul buku, nama, maupun alamat pengirim sama.
Buku setebal 412 halaman dengan judul "Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin" dilobangi bagian tengahnya dan disisipi bom.
Pengirimnya tertulis Drs. Sulaiman Azhar, Lc Alamat: Jl Bahagia Gg Panser No 29 Ciomas Bogor Telp 0813 3222 0579.
Polisi tidak menemukan alamat yang dimaksud. Nomor telepon yang tercantum pun tidak bisa dihubungi.
Dhani juga Nyaris jadi Korban

Ahmad Dhani dan isi surat bom buku yang diterimannya. (Kompas.com)
Sehari sebelumnya (15 Maret 2016), musisi Ahmad Dhani juga mendapatkan teror bom buku yang dialamatkan ke kantor Republik Cinta Management di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Bom buku ini diterima pada 15 Maret 2011, tetapi baru dilaporkan pada 17 Maret 2011 disebabkan Ahmad Dhani tidak ada di tempat.
Bedanya, buku yang dikirimkan ke alamat Dhani berjudul "Militan Yahudi", terbungkus plastik, mirip buku baru.
Kemudian terdapat surat untuk Achmad Dhani.
Dalam surat tersebut, Dhani diminta membuat pengantar buku berjudul "Militan Yahudi".
Dhani yang membaca surat dan mendapat laporan anak buahnya curiga langsung menghubungi pengirim paket tersebut yakni Alamsyah Muchtar Sos yang beralamatkan Jl Darmaga No 21, Bogor.
Namun handphone yang tecantum selalu mati dan mailbox.
Ibu Ahmad Dhani yang takut paket tersebut adalah bom, langsung menelepon Polda Metro Jaya untuk melaporkan paket mencurigakan.
Bom buku ini diledakkan oleh tim Gegana sebagai langkah pengamanan.