Tak Hanya di Indonesia, Rolls-Royce Juga Lakukan Jurus Suap di Lima Negara Lain

"Praktik-praktik itu terjadi di masa lalu dan tidak mencerminkan cara Rolls-Royce melakukan bisnis dewasa ini," sebutnya.

Rolls-Royce Deutschland/Rolls-Royce Plc/The Guardian
Pembuatan mesin pesawat Rolls Royce 

3. Di Thailand, Rolls-Royce setuju untuk membayar US$18.8 juta (atau sekitar Rp 240 miliar) untuk perantara di kawasan. Sebagian uang itu dibagikan untuk perorangan yaitu "para agen dari pemerintahan Thailand dan karyawan Thai Airways," kata SFO.

Para agen ini "diharapkan untuk memenangkan Rolls-Royce sehubungan dengan penjualan mesin T800 oleh Thai Airways.

4. Di India, kasus yang berhubungan dengan penggunaan perantara dibatasi oleh pemerintah India. "Istilah perantara dalam kontrak Rolls Royce tidak digunakan," kata SFO.

Tetapi perusahaan terus menggunakan perantara dan mengatakan pembayaran itu untuk 'jasa konsultasi umum' bukan komisi.

Dalam pernyataannya, kepala eksekutif Rolls-Royce Warren East mengatakan: "Perilaku yang ditemukan dalam penyelidikan oleh lembaga anti korupsi Inggris dan otoritas lainnya benar-benar tidak dapat diterima dan untuk itu kami meminta maaf."

"Praktik-praktik itu terjadi di masa lalu dan tidak mencerminkan cara Rolls-Royce melakukan bisnis dewasa ini," sebutnya.

Kami sekarang melakukan perombakan secara fundamental dengan cara berbeda. Kami memberlakukan toleransi nol terhadap segala bentuk perilaku bisnis menyimpang," ujarnya. (The Guardian/BBC)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved