Pilkada DKI Jakarta
Netizen BilangTerasa Hampa Tanpa Ira Koesno, tapi Terasa Hangat Karena Tina Talisa
Sejumlah netizen merasa kehilangan sosok yang dianggap tegas nan berkarisma, namun ada juga yang menganggap Tina Talisa memberikan warna unik berbeda
Antasari turun dari mobil yang ditumpanginya ke lokasi debat dan serta mendapat kawalan lebih dari pihak kepolisian yang sedang berjaga di lobby utama.
Antasari terlihat mengenakan batik berwarna hitam dengan corak kuning.
Ia datang bersama dengan Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz.
Tanpa sepatah kata, Antasari terus menerobos barisan polisi yang berada di lobby hotel dan melewati pintu x-ray yang berdiri di antara pintu masuk.
Baca: Debat Kedua Cagub-Cawagub DKI, Antasari Azhar dan Ira Koesno Ikut Hadir
Di dalam ruang debat, Antasari duduk di deretan VIP bersama dengan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, Komisioner KPU RI Sigit Pamungkas, serta pimpinan partai politik lainnya.
Wapres Bandingkan Debat di Indonesia dan Amerika
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, aksi saling Serang personal atau pribadi seseorang di dalam sebuah debat publik, bukanlah perkara mudah untuk dihindari.
Namun, dibandingkan debat publik yang berlangsung di Amerika Serikat, debat publik di Indonesia relatif lebih sopan.
"Kita lumayan dibanding dengan luar negeri, masih lumayan kita, masih lebih sopan," kata Kalla di Istana Wapres, Jumat (27/1/2017).
Kalla menanggapi pertanyaan awak media soal masifnya aksi saling Serang personal kandidat saat debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran pertama.
Baca: Saat Debat Sedang Jeda Iklan, Ini yang Rupanya yang Dilakukan Para Cagub dan Cawagub
Wapres lantas membandingkan aksi saling Serang itu dengan debat publik saat Pilpres AS 2016.
"Coba di Amerika, Trump dan Hillary saling masalah pribadi lah macam macam, istri bagaimana, macam-macam kan," ujarnya.
Sebagai orang yang pernah merasakan debat publik saat Pilpres 2014 lalu, Wapres mengatakan, masyarakat tak hanya memilih seseorang lantaran program kerja yang ditawarkan.
Penampilan kandidat saat menjawab pertanyaan atau memaparkan visi misi juga menjadi salah satu pertimbangan masyarakat dalam memilih.
"Anda memilih, kalau hanya programnya yang dipilih orang, mungkin yang dipilih profesor yang pintar yang dipilh orang kan. Tapi apakah orang itu dapat melaksanakannya, di situ dinilai personalnya," pungkasnya.
KPU DKI Jakarta akan melangsungkan debat publik putaran kedua, Jumat (27/1/2017) malam.
Ada tiga pasangan yang bertarung dalam Pilkada DKI, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahja Purnaman-Djarot Syaiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (Wahid Nurdin/TribunWow.com)