Pilkada DKI Jakarta

Sinyal tak Dukung Ahok Sudah Dikirimkan PAN, Bagaimana dengan PPP?

Partai Amanat Nasional (PAN) yang semula mendukung Agus-Sylvi, menyebut tak mungkin beralih memihak kubu Ahok-Djarot.

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno melakukan jumpa pers bersama Prabowo dan Ketua Umum PKS Sohibul Iman di DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (15/2/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Pilkada DKI Jakarta dapat dipastikan berlangsung dua putaran, sehingga mulai terlihat manuver politik untuk mengalihkan dukungan dari pasangan Agus Harimutri Yudhoyono-Sylvi.

Partai Amanat Nasional (PAN) yang semula mendukung Agus-Sylvi, menyebut tak mungkin beralih memihak kubu Ahok-Djarot.

Politisi PAN, Yandri Susanto mengatakan pihaknya sejak awal tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena masalah karakter.

Yandir menambahkan sebenarnya mereka tidak masalah jika Djarot yang jadi calon gubernur.

"Terhadap konstelasi kontestasi tahap II PAN mau ke mana? Kami tidak mau gegabah dan membabi buta. Kami harus lihat denyut nadi pengurus dan kami tidak mau pertaruhkan Pilkada DKI dengan kontestasi PAN berikutnya misanya pilpres," kata Yandri saat diskusi bertajuk Sinema Politik Pilkada DKI di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (18/2/2017).

Baca: Happy Salma Deg-degan, Berharap Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua Lebih Kondusif

Menurut Yandri Susanto, mereka telah mendapatkan suara aspirasi dari berbagai pengurus wilayah agar tidak mengalihkan dukungan kepada Ahok.

Untuk itu, Yandri mengatakan pihaknya akan berhati-hati karena langkah dukungan pada putara kedua Pilkada DKI Jakarta ini bisa berpengaruh besar terhadap Pemilihan Presiden 2019.

"Bisa (tergerus) karena politik ini persepsi. Kalau sudah persepsi buruk terhadap pengurus yang mengambil keputusan, itu bahaya," kata Yandri.

Ia mengatakan pihaknya tidak bermasalah dengan pasangan Anis Baswedan-Sandiaga Uno.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku belum menentukan sikap di putaran kedua, setelah pasangan Agus-Sylvi yang diusung partai itu kalah di putaran pertama.

Baca: Berikut Hasil Penghitungan Suara 100 Persen Sejumlah Daerah yang Menggelar Pilkada Serentak

Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi mengapa pasangan Agus-Sylvi hanya mendapatkan suara dibawah 20 persen.

"Kami pertama harus konsolidasi lagi dulu sambil mengevaluasi mengapa kok jauh di bawah ekspektasi dari yang kami harapkan," kata Arsul.

Apalagi, kata Arsul, Pilkada DKI Jakarta serasa pemilihan presiden sehingga PPP tidak hanya meminta respon internal di Jabodetabek tetapi juga seluruh Indonesia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved