Anak Muhammad Ali Diinterogasi Petugas Imigrasi Akibat Kebijakan Donald Trump

Laporan Wartawan SuperBall.id, Aulli Reza Atmam

TRIBUNKALTIM.CO, FORT LAUDERDALE - Kebijakan 'Muslim Ban' yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut dirasakan dampaknya oleh Muhammad Ali Jr, anak dari petinju legendaris dunia Muhammad Ali.

'Muslim Ban' adalah kebijakan dari presiden Trump yang melarang tujuh negara yakni Iran, Irak, Libya, Somalia, Suriah, Sudan, dan Yaman masuk ke Amerika Serikat selama 90 hari.

Karena kebijakan itu Muhammad Ali Jr harus berurusan dengan petugas imigrasi saat akan bari tiba dari Jamaika pada Selasa (7/2/2017) waktu setempat.

Seperti dikutip SuperBall.id dari Daily Mail, Minggu (26/2/2017), Ali Jr ditahan di Bandara Fort Lauderdale-Hollywood Florida selama dua jam untuk berurusan dengan petugas.

Saat itu, Ali Jr baru saja berpergian bersama ibunya, Khalilah Ali.

Oleh petugas, Ali Jr dibawa ke sebuah ruangan kecil dan diberikan berbagai pertanyaan selama dua jam.

Hanya Ali Jr yang dihentikan dan diberi pertanyaan oleh petugas, sementara sang ibu tidak.

Juru Bicara Ali Jr Chris Mancini mengutarakan, pria berusia 22 tahun itu sempat dua kali ditanyakan apakah dirinya seorang muslim.

Ali Jr juga ditanyakan dari mana mendapat namanya.

Pihaknya pun mempertimbangkan untuk menempuh langkah hukum atas perlakuan yang diterimanya dari petugas imigrasi.

Mancini meyakini apa yang terjadi terhadap Ali Jr adalah salah satu wujud diskriminasi.

Empat hari sebelum insiden itu terjadi, Pengadilan Federal AS baru menghentikan kebijakan imigrasi Presiden Trump yang memblokir warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim ke AS.

Pihak Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS sendiri tidak berkomentar secara spesifik mengenai insiden yang menimpa Ali Jr, namun hanya menerangkan bahwa setiap orang yang masuk ke AS diharuskan menjalani pemeriksaan.

Muhammad Ali Kecam Pidato Donald Trump