Berita Video

Mengerikan, Video Mobil Berpenumpang Bayi Diamuk Sopir Angkot

Ia menuding keberadaan angkutan berbasis aplikasi daring menurunkan pendapatan sopir angkutan umum di Kota Bandung sampai 80 persen.

Instagram

TRIBUNKALTIM.CO - Tersebar video menegangkan diduga sopir angkot rusak mobil berisi bayi.

Aksi unjuk rasa digelar di depan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis (9/3/2017).

Dikutip dari Tribun Jabar, Aksi mereka menuntut pemerintah menghentikan kegiatan taksi berbasis aplikasi atau daring di Kota Bandung, Jawa Barat.

"Aksi kami hari ini menyikapi demo delapan bulan lalu di Balai Kota Bandung. Waktu kami minta pemerintah menghentikan kegiatan taksi online, tapi pada kenyataannya sampai sekarang tidak ada tindak lanjut," kata koordinatori aksi, Herman.

Ia menuding keberadaan angkutan berbasis aplikasi daring menurunkan pendapatan sopir angkutan umum di Kota Bandung sampai 80 persen.

"Kalau dianggap rekayasa silakan survei ke lapangan. Waktu demo pertama pendapatan kami sudah turun 50 persen sekarang lebih parah. Kami hanya dapat 15 ribu selama 24 jam. Makanya kami melakukan aksi agar pemerntah sadar," ujar Herman.

Sopir angkutan umum di Kota Bandung sudah tak sabar dengan sikap pemerintah.

Ia menilai pemerintah membunuh sopir angkutan umum secara perlahan.

"Masa pengkajian habis dan diperpanjang lagi. Hal itu membunuh pelan-pelan. Harusnya bersikap tegas, dan harus jelas. Kenapa sudah ada UU tapi ada permen lagi," ujar Herman.

Pihaknya meminta pemerintah mencabut peraturan menteri dan kegiatan angkutan umum diatur dalam UU nomor 22 tahun 2009.

"Angkutan yang legal itu sesuai undang-undang. Kami sudah ditindas takutnya muncul kriminalitas karena tidak bisa menafkahi keluarga," kata Herman.

Sementara itu, di media ssosial Instagram tersebar video mobil pribadi yang dirusak oleh sejumlah orang.

Dalam keterangannya, video itu terjadi tadi pagi, sekitar pukul 08.30 WIB.

leritha_resti : yaallah benk , serem ih . tadi itu?

obenk_min : Iya kejadiannya tadi pagi jam 8:30 kurang lebih....

widyantideka : Knp eta benk @obenk_min

obenk_min : Itu yg lagi nganterin sodaranya katanya de..tpi malah disangka taxi online @widyantideka

Dalam tiga video yang diposting, akun ini menuliskan keterangan yang sama.

Demo angkot anarkis...  @ridwankamil @tvonenews #tvone #anarkis #taxionlinebandung #uber #uberbandung #uberbandungjuara #grab #grabcar

Begitu tulisnya.

Satu dari tiga video itu menunjukkan situasi di dalam mobil.

Sementara di luar, ada sejumlah lelaki dan angkot warna hijau.

Di dalam mobil seorang lelaki terus berteriak.

Sepertinya dia pula yang merekam kejadian tersebut.

"Ini mah mobil pribadi, bawa keluarga," kata seorang pria.

Di kursi tengah, terlihat ada seorang wanita yang menggendong bayi.

"om kunci om,

kita mah keluarga,

kita direkam ada anak kecil lihat sebegitu beringasnya sopir angkot,

pak ridwan kamil tolong diusut kami diberangus,

lihat tidak ada salah apa-apa mobil kami, lagi mau jemput adik kami di purwakarta"

Dalam video tersebut pula diperlihatkan kondisi kaca mobil yang pecah di semua sisi.

Dikutip dari Tribunnews.com, Mobil Toyota Avanza nomor polisi D 1167 UF terparkir di halaman Polsek Regol, Jalan Moh Toha, Kota Bandung, Kamis (9/3/2017).

Kondisi mobil yang dirusak sekelompok orang diduga sopir angkot ini rusak parah. Kaca depan dan belakang mobil pecah, sementara bodi penyok.

Pintu samping kanan mobil pun terlihat penyok. Sementara di dalam, serpihan pecahan kaca berserakan di lantai mobil yang dikendarai Egi Muhammad (29) beserta keluarganya.

Mobil Toyota Avanza nomor polisi D 1167 UF yang dikemudikan Eggy Muhammad (29), dikira massa diduga sopir angkot sebagai mobil taksi berbasis aplikasi atau daring, Rabu (9/3/2017). ISTIMEWA
Mobil Toyota Avanza nomor polisi D 1167 UF yang dikemudikan Eggy Muhammad (29), dikira massa diduga sopir angkot sebagai mobil taksi berbasis aplikasi atau daring, Rabu (9/3/2017). ISTIMEWA (Istimewa)

Egi dan lima anggota keluarganya ini berangkat dari kediamannya di kawasan Margahayu Kencana, Kopo, Kabupaten Bandung, menuju Purwakarta untuk menjemput adiknya.

"Kami mau ke daerah Gatot Subroto dahulu sebelum ke Purwakarta. Tetapi pas di perempatan BKR dan Jalan Sriwijaya, kami diserang sejumlah orang," cerita Depi KN (30).

"Mungkin mobil kami disangkanya transportasi online," Depi menambahkan. Ia anggota keluarga yang merasakan saat massa menghancurkan mobil mereka. (TRIBUNNEWSBOGOR.COM)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved