Pilgub DKI Jakarta
Heboh soal Djarot Diteriaki Usai Shalat Jumat, Ini Tanggapan Sandi
Sandiaga Uno menanggapi insiden di Masjid Al Atiq, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan saat Djarot diteriaki seusai menunaikan ibadah shalat Jumat.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno menanggapi insiden di Masjid Al Atiq, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan saat cawagub nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat diteriaki seusai menunaikan ibadah shalat Jumat, Jumat (14/4/2017).
Menurut Sandiaga, berdasarkan pengalamannya, pihaknya selalu mengomunikasikan seluruh kegiatan kepada masyarakat setempat sebelum menggelar acara terkait kampanye.
"Dari pengalaman saya, kami kalau shalat Jumat atau ke acara dalam pemilu ini pasti sudah dikondisikan, didaftarkan oleh masyarakat," kata Sandiaga di Lebak Bulu, Jakarta Selatan, Jumat.
Setelah dikomunikasikan, kata Sandiaga, masyarakat biasanya menerima dan tak ada reaksi penolakan dengan cara apapun.
"Kecuali itu (penolakan) bagian dari strategi kampanye mereka, bahwa terlihat ada penolakan," kata Sandiaga yang tak menjelaskan lebih lanjut soal pihak yang dia sebut mereka.
Baca: Ini Reaksi Djarot saat Ingin Shalat Jumat Melihat Spanduk Bertuliskan Tolak Penistaan Agama
Baca: Saat Djarot Dengarkan Ceramah Berisi Ajakan Pilih Pemimpin Muslim
Baca: Intelektual Muda NU Tegaskan Pengusiran Djarot di Masjid Atiq tak Sesuai Akhlak Islam
Sandiaga mengatakan semua acara dia selama hampir 18 bulan terjadwal dan terkomunikasikan dengan baik, sehingga selalu diterima masyarakat.
"Mestinya juga begitu Pak Djarot selalu diterima selama terkomunikasi yang baik dan sosialisasi yang baik," kata Sandiaga.
Diberitakan, seusai shalat Jumat dan akan keluar dari Masjid Al Atiq, Djarot langsung diteriaki masyarakat.
Suasana seketika menjadi ricuh jelang kepergian Djarot. (Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)