Pilgub DKI Jakarta

Sorotan Media Asing Tentang Kekalahan Ahok dan Kemenangan Anies

Ahok dilihat sebagai tokoh fenomenal dan antikorupsi. Namun, Ahok menjadi pergunjingan luas, tidak saja di Indonesia tetapi di luar negeri.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Cagub dan cawagub DKI nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat serta pasangan kandidat nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat debat publik putaran kedua pilkada di Jakarta, Rabu (12/4/2017). Quick count lembaga survei untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Rabu (19/4/2017) mengunggulkan pasangan ini atas Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. 

Menurut para analis, Ahok sulit bangkit dari kerusakan yang dilakukan “kelompok-kelompok radikal yang menggunakan agama sebagai senjata politik, meskipun peraturan pemerintah puluhan tahun melarang  cara seperti itu,” demikian media AS tersebut.

“Hal itu menunjukkan kepada saya bahwa kelompok radikal semakin mengakar di masyarakat, khususnya di daerah perkotaan,” demikian NYT mengutip salah satu pengamat di Indonesia.

Baca: Ahok Ucapkan Selamat kepada Anies Lewat WhatsApp, Begini Isinya

NYT menambahkan,  “Kekalahan Basuki akan semakin memberanikan kelompok-kelompok garis keras untuk memberikan tekanan lebih lanjut di Jakarta dan pemerintah pusat untuk mewujudkan agenda ultrakonservatif, yang meliputi pelembagaan hukum Islam dan melarang penjualan alkohol.”

Anies oleh para pendukungnya “disebut gubernur ‘anak pribumi’ dan berjanji menyelesaikan masalah ibu kota,” kata NYT. Ia juga mengatakan, “perjalanan kita masih panjang.”

Menurut NYT, Anies secara pribadi tidak langsung menyerang soal agama dan etnis Basuki, tapi “ia bertemu dengan para pemimpin garis keras selama kampanye dan tur ke masjid-masjid."

Sementara CNN menyebutkan, kelahanan Ahok “kemungkinan akan dilihat sebagai kemenangan bagi umat Islam konservatif di Indonesia, yang telah berkampanye keras terhadap gubernur Kristen etnis Tionghoa yang dikenal sebagai Ahok itu.”

Indonesia adalah negara yang paling padat penduduk Muslim-nya di dunia. Dari sekitar 263 juta jiwa penduduk Indonesia, sekitar 87 persen di antaranya adalah pemeluk Islam.

"Kami harus melupakan perbedaan. Kita semua sama," kata Ahok setelah hasil pemilu awal menunjukkan ia tertinggal jauh dari Anies, tulis CNN.

Calon gubernur DKI nomor urut 3 Anies Baswedan usai menggunakan hak suaranya di TPS 28, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017). Quick count lembaga survei untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta mengunggulkan pasangan Anies-Sandi atas Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Calon gubernur DKI nomor urut 3 Anies Baswedan usai menggunakan hak suaranya di TPS 28, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017). Quick count lembaga survei untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta mengunggulkan pasangan Anies-Sandi atas Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Para analis, demikian CNN, mengatakan, “kelahanan Ahok akan mendorong penggunaan agama sebagai alat politik dalam pemilu di Indonesia.” 

Majalah Times, kantor berita Associated Presse (AP) dan ABC News Australia juga mengartikulasikan kekalahanan Ahok dan kemenangan Anies dengan nada yang hampir sama.

“Baswedan telah menarik dukungan dari ulama konservatif yang menentang pemilihan non-Muslim,” demikian AP.

“Polarisasi masa kampanye telah merusak reputasi Indonesia yang menganut bentuk Islam moderat,” tulis AP lagi.

Baca: Hasil Akhir Hitung Cepat Delapan Lembaga Survei: Anies-Sandi Menang

Meski demikian, Anies telah mengajak warga Jakarta untuk bersatu dan bersama-sama membangun Jakarta, tak lagi menonjolkan perbedaan.

"Bagi kami, perjalanan masih panjang, usaha kami tidak hanya memenangkan pemilu tapi tujuan utama kami adalah untuk menciptakan kembali keadilan sosial bagi warga Jakarta," kata Anies seperti dirilis ABC News. (Kompas.com/Pascal S Bin Saju)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved