Kolom Rehat
Tetaplah Optimistis pada Bumi
Kita sepakat bahwa usia Bumi sudah tua. Berbagai cobaan malapetakan pernah dihadapinya, dari tabrakan meteor yang melenyapkan dinosaurus
oleh: ARIF ER RACMAN
TEMA Hari Bumi (Earth Day) pada 22 April tahun ini adalah Environmental and Climate Literacy atau 'melek' terhadap iklim dan lingkungan.
Tujuan adalah membekali semua orang dengan pengetahuan yang benar mengenai perubahan iklim dan isu-isu ekologi global lain, dengan harapan dapat menginspirasi dilakukannya aksi perlindungan lingkungan.
Hingga tahun 2017, lebih dari 50.000 pihak dari 195 negara mendukung dengan melakukan diversifikasi, edukasi dan aktivasi gerakan-gerakan lingkungan hidup di seluruh dunia.
Saat ini Earth Day telah mengumpulkan satu miliar orang per tahun, sehingga Earth Day menjadi hari umum yang terbesar yang diperingati di seluruh dunia.

Earth Day pertama kali diperingati pada 1970, ketika sekitar 20 juta waga di seantero wilayah Amerika Serikat turun ke jalan-jalan, berkumpul di taman-taman dan ruang-ruang kuliah untuk menuntut keadaan lingkungan alam yang lebih baik.
Terkait sejarah dan mengapa timbul ide untuk menyuarakan persoalan lingkungan secara masif dan global ini telah saya singgung di kolom ini 'Rehat' pada Hari Bumi 2016 lalu. Yang ingin saya bahas sekarang adalah usia Bumi yang saat ini kita peringati.
So, berapakah usia Bumi kita?
Banyak variasi penghitungan yang dilakukan para ilmuwan dari tahun ke tahun. Namun yang disepakati bersana sejauh ini adalah Bumi memiliki usia sekitar 4,54 miliar tahun.
Usia ini ditentukan melalui penanggalan radiometrik meteorit dan sesuai dengan usia bebatuan tertua yang pernah ditemukan dan sampel dari bulan.

Matahari, sebagai perbandingan, berusia sekitar 4.57 miliar tahun, 30 juta tahun lebih tua. Sedangkan penghitungan berdasarkan pada Kitab Kejadian di Alkitab, usia Bumi adalah 6.000 tahun.
Kita boleh percaya pada keduanya tapi semuanya adalah asumsi.
Kita sepakat bahwa usia Bumi sudah tua. Berbagai cobaan malapetakan pernah dihadapinya, dari tabrakan meteor yang melenyapkan dinosaurus sampai banjir yang memisahkan benua-benua dan pulau-pulau.
Tapi saya yakin, selama ada manusia -- yang menurut Al Quran adalah 'sebaik-baiknya ciptaan' -- segala persoalan yang akan dihadapi Bumi akan ada pemecahannya.
Manusia dibekali olah Tuhan dengan otak yang luar biasa.