Jokowi Bongkar Peran Dirinya dan Jusuf Kalla di Pilkada DKI Jakarta
"Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mengikuti apa yang kita kehendaki. Itu tidak bisa. Setiap orang memiliki hak politik,
Menurutnya, kini masyarakat harus kembali membangun negara.
"Jangan sampai Pilkada ini terus kebawa-kebawa ke mana-mana, enggak selesai-selesai, energi kita habis, tabungan energi kita habis untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu," ujar Jokowi.
"Kita lupa bahwa kita ini memiliki tugas yang sangat berat, yakni membangun negara ini. Oleh sebab itu, etos kerja kita harus kita arahkan pada hal-hal yang produktif, pada hal-hal yang konstruktif," lanjut dia.
JK dalam Pilkada DKI Jakarta
Kabar mengenai peran JK dalam Pilkada DKI ini pertama kali dihembuskan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Ia bercerita soal mengapa sosok Anies Baswedan dipilih untuk mendampingi Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Zulkifli, nama Anies ini mreupakan usulan dari JK langsung kepada Prabowo.
Padahal saat itu, nama Anies tidak diperhitungkan sama sekali.
"Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh enggak ngaku, saya dengar kok teleponnya. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubah lah," kata Zulkifli saat membawakan keynote speech dalam seminar nasional kebangsaan Gerakan Muballigh dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 2 Mei 2017, dikutip dari Kompas.com.
Usulan JK yang disetujui oleh Prabowo itulah yang mengubah peta politik Pilkada DKI dan kini membawa calon yang diusung Partai Gerindra itu memenangi Pilkada DKI Jakarta. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)