Jaringan Kelompok ISIS
Tiga Panglima Bertemu di Tarakan Bahas Patroli Bersama di Perbatasan
Kedatangan mereka selain membahas soal isu ISIS juga meresmikan Maritime Command Center (MCC) tiga negara.
Penulis: Junisah |
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Rencana tiga Panglima dan tiga Menteri Pertahanan (Menhan) dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina kumpul di Kota Tarakan, Kaltara Senin (19/6/2017) dibenarkan Danlatamal XIII Tarakan, Laksamana Pertama TNI Ferial Fachroni.
Kedatangan mereka selain membahas soal isu ISIS juga meresmikan Maritime Command Center (MCC) tiga negara.
MCC ini semacam pos wilayah keamanan untuk memantau kapal-kapal yang beroperasi dan berpatroli di perairan laut.
Ferial mengungkapkan, MCC berada di tiga negara, Indonesia (Tarakan), Malaysia (Tawau) dan Filipina (Bungau). Dengan adanya MCC berarti tiga negara ini bisa saling berkoordinasi dan memantau di wilayah perairan perbatasan.
"Jadi apabila terjadi sesuatu tiga negara ini bisa saling berkordinasi dan tindakan apa yang harus dilakukan. Bisa saja nanti patrolinya dilakukan secara koordinasi berada di wilayah masing-masing, atau bersama-sama tiga negara," ujarnya.
Menurut Ferial, rencananya meluncurkan ditandai penandatanganan prasasti di Makolantamal XIII Tarakan.
Setelah itu dilanjutkan dengan pertemuan di atas kapal KRI untuk membahas permasalahan bilateral tiga negara.
"Setelah launching MCC di Makolantamal XIII Tarakan. Rombongan akan menuju Pelabuhan Malundung dengan naik kapal RI. Di acara ini pula juga rencananya ada kapal perang dari Malaysia dan Filipina tiba di Tarakan sebelum acara dimulai," ucapnya.
Ferial menambahkan, rencananya Panglima TNI Gatot Nurmantyo bersama Menhan Ryamizard Ryacudu akan tiba di Kota Tarakan, Minggu (18/6/2017).
Tiba di Tarakan sore harinya Panglima TNI dijadwalkan melakukan buka puasa bersama dengan prajurit TNI-Polri, pejabat daerah dan provinsi di Kaltara, serta masyarakat Tarakan di Masjid Raya Baitul Izzah.
"Buka bersama ini merupakan jadwal Safari Ramadhan bersama Panglima TNI yang telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Nah untuk Kalimantan ini, Panglima TNI memilih buka bersama di Kota Tarakan," ucapnya.
Sebelumnya, kepada wartawan, Ferial mengatakan, menyikapi konflik yang terjadi di Marawi Filipina, pemerintah Indonesia memperketat pengamanan di daerah perbatasan, termasuk daerah perbatasan Kaltara baik jalur udara, darat dan laut.
Untuk pengamanan di perairan laut daerah perbatasan Kaltara, Danlantamal XIII Tarakan menegaskan, pihaknya setiap hari telah bertugas melakukan patroli di perairan perbatasan. Hanya saja dengan situasi seperti ini pengamana lebih diperketat.
Ferial mengatakan, dalam melakukan pengamanan di perairan laut, menempatkan empat KRI, dan beberapa Kapal Angkatan Laut (KAL) untuk melakukan pengawasan dan patroli di daerah perbatasan.
"Jadi unsur-unsur yang kami kerahkan juga banyak dalam melakukan pengamanan," katanya.
Ferial mengakui, sebenarnya untuk mengenali teroris yang menentang pemerintahan Filipina yang lari ke daerah perbatasan Indonesia agak menyulitkan juga. Pasalnya teoris ini akan menyamar seperti warga biasa saja yang tidak membawa senjata. (*)