Helikopter Basarnas Jatuh

Sebelum Hilang di Tengah Kabut, Helikopter Basarnas Hampir Tabrak Kubah Masjid

Warga Canggal Candiroto, Muhammad Ikhsan bersama beberapa tetangganya mengaku melihat helikopter warna orange terbang rendah.

TRIBUN JATENG/M ZAINAL ARIFIN
Warga Canggal Temanggung mengaku menyaksikan helikopter terbang rendah hampir menabrak mustaka masjid, Minggu 2 Juli 2017. 

TRIBUNKALTIM.CO, TEMANGGUNG - Sejumlah warga melihat langsung helikopter Basarnas (warna orange) beberapa menit sebelum jatuh di Bukit Muntung, Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, Minggu 2 Juli 2017, sore.

Helikopter yang terbang dari Semarang ke Dieng itu jatuh di Temanggung dan membuat 8 orang gugur dalam menjalankan tugas.

Semula Heli itu akan melakukan pantauan udara dan evakuasi di sekitar Kawah Sileri Pegunungan Dieng di Banjarnegara atau Wonosobo.

Warga Canggal Candiroto, Muhammad Ikhsan bersama beberapa tetangganya mengaku melihat helikopter warna orange terbang rendah.

"Helikopter itu terbang rendah hampir menabrak mustaka (kubah) masjid. Kami mengira heli itu terbang makin rendah. Tapi ternyata tidak. Heli itu justru naik lagi dan hilang di tengah tebalnya kabut," kata Muhammad Ikhsan saat ditemui Tribunjateng.com di dekat lokasi kejadian, Minggu (2/7/2017) malam.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono menyebutkan kru dan tim rescue Basarnas yang berjumlah delapan personel seluruhnya dinyatakan gugur saat mengemban tugas dalam rangka operasi kemanusian ramadhan dan hari raya.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono menyebutkan kru dan tim rescue Basarnas yang berjumlah delapan personel seluruhnya dinyatakan gugur saat mengemban tugas dalam rangka operasi kemanusian ramadhan dan hari raya. (TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS)

Saat itu, gunung atau bukit tak kelihatan karena tertutup kabut.

Kemudian warga dengar suara ...duaaarrr seperti ledakan.

"Terdengar suara ledakan dua kali. Kemudian warga berbondong-bondong mencari dan menuju lokasi sumber ledakan," kata tetangga Ikhsan menimpali.

Menurut mereka, perjalanan ke lokasi kejadian butuh waktu satu jam lebih, baru menemukan titik tersebut. Kemudian mereka melihat puing-puing helikopter berwarna orange tersebut.

Semula warga mengira hanya ada dua orang dalam helikopter. Tak tahunya semua berjumlah 8 orang dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Saat ini semua jenazah telah dimakamkan di kampung halamannya.

"Kemudian kami menunggui puing helikopter itu dan menanti kedatangan aparat ke lokasi," kata Ikhsan.

Baca: Sempat Berswafoto dengan Wartawan, Ini Foto-foto Kru Heli Basarnas Beberapa Jam sebelum Kecelakaan

Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi mengatakan pukul 16.00 helikopter Basarnas diawaki empat orang kru dan empat orang tim rescue menuju ke lokasi letupan kawah Sileri di Dieng.

Pukul 16.14 WIB helikopter tersebut dipantau di Basarnas Commad Center Jakarta telah melewati batas ketinggian minimum.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved