Begini Perjalanan RSUD AW Sjahranie hingga Bisa Mengoperasi Jantung Secara Mandiri
Sejak saat itu, RS yang kini naik kelas jadi Tipe A tersebut, sudah bisa melayani kesehatan jantung non bedah. Contohnya, kateterisasi.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Pengalihan aliran darah ke mesin jantung paru, juga memerlukan operator khusus. Begitu pula dengan perawat yang terlibat dalam operasi dan pascaoperasi, harus sudah dibekali kemampuan khusus.
Baca: Pajang Foto di Facebook, Wanita Muda Ini Minta Tarif Rp 500 Ribu
"Jadi, pascaoperasi harus diawasi secara ketat dan teliti," ungkap Djoen.
Seiring waktu, RSUD AWS terus melengkapi sarana dan prasarana pelayanan jantung dan pembuluh darah.
Begitu pula dengan peningkatan kualitas tenaga medis yang berkecimpung di bidang itu. Menurut Djoen, semua investasi ini bernilai sangat mahal.
"Tidak semua RS mau berinvestasi di pelayanan jantung ini. Karena sangat mahal dan erat kaitannya dengan hitungan bisnis. Kalau AWS kan RS milik pemerintah. Jadi, ada kewajiban lebih untuk memerhatikan faktor pelayanan kepada masyarakat. Soal untung rugi, kan ada pemerintah," kata Djoen, sambil tertawa. (*)