Mengharukan, Napak Tilas Lintasi Sungai Berarus Deras Warga Dayak Rayakan HUT RI di Malaysia

Berjam-jam menumpang perahu kecil melintasi sungai berarus deras dan bebatuan besar ditambah jalur darat

Istimewa
Para pemuda asal Wilayah Kabudaya, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara saat berada di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu 

Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Niko Ruru

TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Berjam-jam menumpang perahu kecil melintasi sungai berarus deras dan bebatuan besar ditambah jalur darat dari Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, napak tilas itu berakhir di Kota Kinabalu, ibuktota Negara Bagian Sabah, Malaysia.

Napak tilas di perbatasan Republik Indonesia- Malaysia itu dilakukan puluhan pemuda dari gabungan organisasi kepemudaan di wilayah Kabudaya Perbatasan Republik Indonesia –Sabah seperti Pemuda Penjaga Perbatasan RI, Garda Muda Kabudaya dan Dewan Adat Dayak Agabag.

Baca: Ucapan Ahmad Dhani Soal Kaus Palu Arit Bikin Dirinya Ditantang Netizen

Ketua Umum Pemuda Penjaga Perbatasan RI, Paulus Murang mengungkapkan, rangkaian napak tilas ini berakhir dengan mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu.

Napak tilas menyusuri sungai dan darat, kata dia, untuk mengingat masa diawal kemerdekaan, di mana masyarakat perbatasan banyak yang memilih pergi ke Keningau dan Kota Kinabalu, Sabah.

“Mereka mencari kerja dengan jalan kaki untuk sekedar bertahan hidup di perbatasan, terutama masyarakat Lumbis Ogong. Dan hingga saat ini keadaan tetap tidak terlalu banyak berubah. Jalur tetap sama terutama di sebelah Indonesia,” ujarnya melalui siaran pers Sekretariat Nasional Pemuda Penjaga Perbatasan RI, Jumat (18/8/2017).

Baca: Setelah Caisar Kembali ke Layar Kaca, Istrinya Unggah Video Mengejutkan, Netizen: Lebay nih si Bini

Darboy, salah seorang peserta napak tilas utusan dari Kecamatan Sebuku mengatakan, perjalanan panjang ini ibarat anak mencari orang tuanya.

“Hiruk-pikuk dan gegap gempita masyarakat di kiri dan kanan kami bergembira, karena mendapat perhatian orang tuanya. Ini membuat kami harus lebih peka lagi terhadap keadaan,” ujarnya.

Dia mengatakan, sumber daya alam yang melimpah di wilayah Kabudaya terus dikuras.

“Ini tidak berbanding lurus dengan kepekaan hati mereka dan ini adalah jawab dalam kesunyian itu,” sindirnya.

Kehadiran puluhan warga Dayak pada upacara di KJRI Kota Kinabalu mendapatkan perhatian khusus dari para peserta. Upacara itu dihadiri staf KJRI Kota Kinabalu, Dharma Wanita Persatuan, guru dan siswa-siswi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Community Learning Center, mahasiswa dan ribuan warga negara Indonesia dari berbagai kalangan profesi dan buruh Indonesia di Kota Kinabalu.

Keberadaan mereka telah membuat suasana upacara lebih spesial. Warga Indonesia di Kota Kinabalu pun memanfaatkan momentum untuk mengambil foto bersama.

Baca: Trenyuh, Kisah BJ Habibie yag Merasa Bersalah Tahu Penyakit yang Diderita Ainun

Upacara yang dipimpin Mayor Inf Jajang Nuirul HF, Perwira Indonesia Liason Officer TNI itu disertai pengibaran bendera oleh pasukan pengibar bendera yang terdiri dari 20 orang siswa-siswi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu asal perbatasan.

Konsul Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan merasa gembira dan menyambut hangat kedatangan rombongan warga Indonesia dari perbatasan. Menurut dia, kehadiran warga asal Indonesia dengan busana daerah yang dikenakan ini menjadikan suasana Indonesia terasa lebih kental.

“Saya terharu dan akan menyampaikan laporan secara khusus tentang persoalan mereka yang telah kami bicarakan kepada Jakarata,” katanya.

Sehari sebelumnya, pihaknya melakukan pembicaraan dengan utusan masyarakat Kabudaya yang menghasilkan sejumlah kesepakatan yang akan disampaikan ke Jakarta yaitu, akan melakukan pendataan para sarjana di Kabudaya yang memiliki disiplin ilmu keguruan untuk bisa diajukan menjadi guru SMP atau SMA di Sekolah Indonesia di Sabah jika dilakukan rekrutmen kedepan.

Selain itu, anak-anak perbatasan dipertimbangkan untuk dapat melanjutkan SMA di Sekolah Indonesia di Kinabalu.

Pihak KJRI Kota Kinabalu juga akan lebih fokus mencari dan mengusulkan solusi kebijakan yang tepat untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, juga memaksimalkan pelayanan pemerintahan dan pelayanan dasar lainnya.

Baca: Selain Taeyeon, 7 Artis Kpop ini juga Pernah jadi Korban Brutalnya Fans Indonesia

Hal ini perlu dilakukan demi memenangkan hati warga dan wilayah "abu-abu". Tentunya demi maruah bangsa dan negara.

Selain itu untuk menyeimbangkan laju pembangunan di Sabah, dipandang perlu wilayah perbatasan daratan Republik Indonesia - Sabah yang 95 persen berada di Wilayah Kabudaya diberikan perhatian khusus dan perlakuan khusus.

Ketua Dewan Adat Dayak Agabag Kabupaten Nunukan, Roben Yangkat merasa berterima kasih kepada KJRI Kota Kinabalu.

“Yang telah luar biasa memberikan perhatian khusus kepada rombongan kami dan merasakan gembira telah menjadi bagian untuk menyukseskan HUT RI ke- 72 di KJRI Kota Kinabalu,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved