Terumbu Karang Malingkit sangat Menjanjikan

pengembangan sektor pariwisata di Kaltara masih terkendala minimnya infrastruktur, khususnya akses jalan

Penulis: Doan E Pardede | Editor: Mathias Masan Ola
IST
Para wartawan, termasuk Tribun Kaltim dilatih diving atau penyelaman di Pulau Derawan dan Pulau Rabu-Rabu. Pelatihan ini untuk mendukung program reef stupa atau terumbu karang buatan agar bisa menopang ekosistem di sekitarnya. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya Kabupaten Bulungan sebenarnya memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dinikmati masyarakat lokal. Bahkan beberapa destinasi tersebut, potensinya dirasa cukup layak untuk dijual kepada wisatawan mancanegara.

Salah satunya adalah wisata pantai di seputaran Tanjung Palas Timur. Di kecamatan ini, terdapat beberapa garis pantai yang pemandangannya cukup indah. Namun sayangnya, pantai-pantai ini belum dikelola secara baik.

Pantauan Tribun di Pantai Cemara, Desa Mangkupadi, Sabtu (19/8). Di tempat ini memang sudah dibangun gapura, loket penjualan tiket, toilet bilas. Hanya sayangnya, karena sepi pengunjung, semua fasilitas tidak dijaga. Di tempat ini juga sama sekali tak ada fasilitas yang bisa digunakan. Walhasil, pengunjung yang datang hanya bisa menghabiskan waktu sembari menikmati keindahan pemandangan laut.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltara Ahmad Haerani kepada Tribun, Minggu (20/8) menuturkan, pengembangan sektor pariwisata di Kaltara masih terkendala minimnya infrastruktur, khususnya akses jalan.

Untuk potensi menurutnya tak kalah dibanding wisata serupa yang ada daerah lain di Indonesia. Seperti untuk penggemar keindahan bawah laut, ada satu spot menyelam yang cukup menarik yakni Terumbu Karang Malingkit di seputaran Kampung Baru, Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Terumbu karang di titik ini masih alami dan memiliki berbagai macam jenis karang, serta biota laut yang pesonanya tak kalah dengan di daerah lainnya. "Teman-teman sudah meninjau ke sana. Katanya cukup bagus," ujarnya.

Begitu juga dengan penggemar wisata arung jeram, arus sungai Keburau di seputaran Desa Long Beluah atau biasa disebut Desa Bhayangkara di Kecamatan Tanjung Palas Barat, juga sangat mendukung. "Kalau sekarang kan masih hanya ada jeramnya, arungnya belum," ujar Ahmad.

Dua potensi wisata ini menurutnya akan mulai digarap tahun 2017 ini. Pengadaan alat-alat selam, perahu karet dan beberapa alat lainnya akan diusulkan di APBD Perubahan Provinsi Kaltara tahun 2017 mendatang.

Walaupun nantinya disetujui, jelas Ahmad, sentuhan yang dilakukan ini diakui memang belum maksimal. Yang penting, kata dia, untuk tahap awal ini, masyarakat khususnya penduduk lokal bisa menyadari bahwa di wilayahnya ada potensi wisata yang tak kalah menarik untuk dijual.

Jika nantinya sudah mencoba dan merasakan langsung, pengalaman yang didapat setidaknya bisa diceritakan kepada masyarakat yang lebih luas. "Setidaknya masyarakat tahu dululah, wah di sini ternyata terumbu karangnya bagus-bagus. Bisa menceritakan kepada yang lain," ujarnya.

Pihaknya juga tengah menggalakan program "Sadar Wisata". Melalui program ini, semua pelaku usaha yang berkaitan dengan pariwisata di antaranya sektor transportasi, perhotelan, kuliner dan lainnya, agar bisa lebih profesional dalam menjalankan aktivitasnya.

Dengan program "Sadar Wisata" ini, diharapkan tidak ada lagi praktik aji mumpung, yang sangat tidak disukai wisatawan. "Karena ada orang makan di tempat kita dibuat mahal, ada orang baru butuh transportasi dikasih harga lebih mahal. Jangan ada begitu lagi, harus mendukung pariwasata, berilah harga yang wajar. Sehingga pengunjung mendapat kesan yang baik, kenangan yang baik. Sehingga mereka juga akan ikut mempromosikan pariwisata di tempat kita," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved