Edisi Cetak Tribun Kaltim
Sampoerna Foundation Kelola Education Center, Lab dan Asrama Bakal Dikomersialkan
Menurut Tri Murti Rahayu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim, ada beberapa pihak yang menyatakan niatnya menjadi pengelola Gedung EC.
Selama waktu 2 tahun tersebut, juga akan dimulai pemilihan pengelola di EC, yang bekerjasama dengan PSF.
Lelang jabatan ini akan dilakukan secara tersebut.
"Direktunya, biddingnya secara terbuka. Selain direktur, ada pula 4 direktur lainnya yang disiapkan. Itu konsep yang diusulkan. Jadi, lepas 2 tahun, sudah akan ada pengelola di EC. Target operasional di 2018," katanya.
Apa saja tawar-tawaran Pemprov kepada PSF, juga dijelaskan.
Hal ini karena PSF adalah perusahaan besar, yang juga pasti memperhitungkan untung rugi, sebelum memutuskan bekerja sama.
"Mereka (PSF) pasti juga dapat benefit dari pembagian hasil dari pendidikan tersebut. Hal ini masih dibicarakan. Nantinya sekolah membayar ketika menggunakan fasilitas di EC. Pak Gubernur inginkan ada kerjasama kepada SMA/ SMK yang tak punya alat. Poltek saja tak ada," katanya.
Kendala Listrik
Khusus kendala listrik juga ikut akan dibicarakan.
Sebagai informasi, dalam APBD-P 2017, Disdik Kaltim mengajukan dana Rp 1,4 miliar untuk listrik di EC.
Tetapi, ada kemungkinan pula listrik di EC akan disiapkan secara mandiri oleh PSF.
"Jika PSF sudah MoU sebelum adanya listrik pak Gubernur, inginnya mereka yang mengadakan listrik di EC. Tetapi, jika hingga dilakukannya MoU listrik masih di handle pemerintah, maka pemerintah yang siapkan. Ini yan sedang kami bicarakan dengan pihak PSF," katanya.
Persoalan listrik di EC Samarinda sebenarnya sudah dianggarkan sejak tahun lalu.
Saat itu, Disdik Kaltim menanggarkan Rp 558 juta di APBD 2016. Tetapi, anggaran yang telah disiapkan, harus menjadi Silpa, akibat beberapa persoalan.
"Listrik ini juga sebenarnya sudah dianggarkan 2016. Tetapi, saat itu, daya listrik PLN Samarinda tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik di EC. Sempat jadi Silpa," ucap Tri Murti Rahayu.
Adanya informasi tak cukupnya daya listrik dari PLN Samarinda membuat Disdik tahun berikutnya, 2017, tidak lakukan penganggaran untuk listrik EC.
Namun, di tengah perjalanan, PLN Samarinda kemudian surplus daya listrik.