Bunda Harus Waspada! Inilah Fakta Meninggalnya Bayi 'Mbul', Penyakit Ini Bisa Sebabkan Kematian
Muhamad Khaleef Albarra meninggal dunia sebab penyakit pertusis, tapi apa sebenarnya penyakit pertusis . . .
Tak sedikit pula yang berusaha menguatkan Putri agar mengikhlaskan kepergian Mbul.
Fajar Sari Prihatini: "Ya allah... pas baca ini pas lagi di depan si kecil yg juga baru 3 bulan. Air mata ngucur terus. Rasanya ikut ambless hatinya. Baru sadar kalo aku selama ini masih kurang protect sama anak dr asap rokok, orang batuk dan polusi yg lain. Semoga bunda selalu diberi ketabahan, adek aleef udah bahagia sama allah. Kisah bunda menjadi pelajaran buat kami semua."
Nopianti Astuti: "Sabar ya mba sayang . Dd nya udh di surga . Semoga Allah selalu menguatkan mba dan keluarga .. saya ikut berduka cita."
Rumini Suwarno: "Aku juga mengalaminya di saat lagi lucu2 nya di umur dia baru mau menginjak 3 tahun . Yg maha memiliki memintanya. Kita hanya di titipin. Memang mulut ikhlas tapi bagi seorang ibu hati sangat berat. Kita sama sama berjuang untuk ikhlas ya."
Fitri Juliati: "ga terasa air mata ini ngalir sendiri turut berduka yah Bun sabar slalu ,saya juga punya bayi jadi ingat saat dia Batuk dirawat sampai 3 rumah sakit, saya ngerti perasaan ibu semoga dedenya ditempatkan ditempat terindah amiiin..."
Tapi apa sebenarnya penyakit pertusis yang menyerang Mbul hingga menyebabkan pada kematian?
Dilansir dari alodokter.com batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan yang mudah sekali menular.

Batuk rejan sempat dianggap penyakit anak-anak saat vaksin pertusis belum ditemukan. Sebenarnya batuk rejan juga dapat diderita orang dewasa.
Namun, penyakit ini dapat mengancam nyawa bila terjadi pada lansia dan anak-anak, khususnya bayi yang belum cukup umur untuk mendapat vaksin pertusis.
Penyakit ini punya ciri rentetan batuk keras terus menerus yang diawali tarikan napas panjang lewat mulut (whoop). Seseorang bisa menderita batuk rejan hingga tiga bulan lamanya, sehingga penyakit ini juga biasa disebut “batuk seratus hari”.
Baca: 6 Fakta Menarik dari Irene, si Cantik yang Suaranya Merdu Banget, Ssst ada Bocoron Tipe Cowoknya
Batuk rejan bisa membuat penderita kekurangan oksigen dalam darahnya. Selain itu dapat terjadi berbagai komplikasi, misalnya pneumonia. Bahkan penderita batuk rejan bisa secara tidak sengaja melukai tulang rusuk mereka karena batuk yang sangat keras.
Batuk rejan dapat menyebar dengan cepat dari orang ke orang. Maka dari itu, vaksin pertusis diperlukan untuk mencegah seseorang terkena batuk rejan.
Lantas bagaimana penangan batuk rejan pada bayi?
Bayi dan anak-anak yang mengalami batuk rejan akan ditempatkan di ruang isolasi untuk menghindari penyebaran infeksi. Pengobatan utama yang diberikan adalah antibiotik untuk melawan bakteri penyebab infeksi.