Bunda Harus Waspada! Inilah Fakta Meninggalnya Bayi 'Mbul', Penyakit Ini Bisa Sebabkan Kematian
Muhamad Khaleef Albarra meninggal dunia sebab penyakit pertusis, tapi apa sebenarnya penyakit pertusis . . .
Kortikosteroid akan diberikan untuk mengatasi peradangan pada saluran napas. Baik antibiotik dan kortikosteroid bisa diberikan melalui infus. Sungkup okasigen dapat diberikan untuk membantu pernapasan.
Bayi dan anak-anak dengan batuk rejan yang cukup parah bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru mereka. Penanganan khusus di rumah sakit akan berkonsentrasi pada pemakaian alat bantu pernapasan (ventilasi) dan pemberian obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah mereka dengan obat-obatan.
Baca: Kenal Langsung dengan Irene, Cewek Cantik Asal Balikpapan yang Punya Suara Merdu Abis
Pada keadaan yang lebih parah, dapat dilakukan Oksigenasi Membran Ekstrakorporeal (ECMO=extracorporeal membrane oxygenation), dimana oksigen akan langsung dialirkan ke tubuh tanpa melewati paru-paru.
Penyembuhan batuk rejan yang membutuhkan penanganan khusus, harus dibarengi pula dengan pencegahannya.
Begini cara pencegahannya pada bayi yang dikutip dari alodokter.com
Vaksinasi pertusis adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan. Biasanya dokter memberikan vaksin pertusis bersamaan dengan vaksin difteri, tetanus, polio (vaksin DPT) dan Hib.
Berikut ini adalah jadwal vaksinasi untuk pertusis:
Pada usia 2 bulan.
Pada usia 4 bulan.
Pada usia 6 bulan.
Pada usia 1,5 sampai 2 tahun.
Pada usia 5 tahun.
Vaksin pertusis sangat aman, namun terdapat beberapa efek samping yang muncul setelah vaksinasi, seperti rasa nyeri, kulit memerah, dan pembengkakan pada bagian yang disuntik. Kemungkinan bayi juga akan menjadi mudah marah, demam, dan sering menangis.
Ibu hamil juga perlu mendapatkan vaksinasi pertusis. Mendapatkan vaksinasi pertusis saat hamil membantu melindungi bayi terserang batuk rejan pada minggu-minggu awal usai kelahiran.
Vaksinasi pertusis akan ditawarkan pada semua wanita hamil saat usia kehamilan mereka antara 28-38 minggu.