Hujan, Balikpapan Banjir Lagi, Apa Upaya Pemkot? Ini Kata DPRD Soal Prioritas Anggaran Penanganan

Untuk APBD perubahan hanya beberapa titik saja kalau untuk titik-titik mana saja itu pada teknis Dinas Pekerjaan Umum, salah satunya jalan Beller

Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/aridjawana
Seorang pengendara sepeda motor nekat menerobos banjir di kawasan DAM, JL MT Haryono, Kota Balikpapan, Selasa (29/8/2017). 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Alidona

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Selasa (29.8/2017) hujan deras cukup lama hinggal pukul 06.30 Wita, di wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) mengakibatkan banjir di sejumlah.

Banjir mengepung berbagai kawasan di Kota Balikpapan.

Beberapa kawasan yang terendam banjir meliputi:

  • jalan A Yani karang anyar depan asrama perwira,
  • jalan A Yani depan tugu Adipura,
  • jalan AYani Simpang Tiga Gunung Malang,

Baca: Supir Taksi Ini Malah Diberi Sanksi Usai Marah Ditabrak Bule, Ternyata Identitas WNA Itu Adalah. . .

Baca: Anak Yatim Menghilang - Pedagang Pasar Ingin Icha Segera Pulang, Menyentuh, Ini yang Mereka Lakukan

Baca: Terendam Air hingga 1 Meter, Lalu Lintas di Kawasan Gunung Guntur Macet Total

  • jalan MT. Hayono depan PDAM,
  • jalan MT. Haryono depan Traffic light BDS dan
  • jalan MT Haryono simpang Tiga BJBJ.

Selain itu, banjir juga terjadi di Kawasan perumahan Balikpapan baru depan ATM Centre, jalan Beller kelurahan Damai Bahagia dan jalan MT Haryono depan Trans Mart.

"Melihat kondisi hampir seluruh wilayah kota Balikpapan mengalami banjir untuk itu kami sangat berharap agar lebih serius dan mencari solusi.

Jangka pendek maupun jangka panjang dalam mengatasi masalah banjir yang dari tahun ke tahun terus terjadi, " kata anggota DPRD kota Balikpapan, Ida Prahastuty saat gelaran Rapat paripurna DPRD kota Balikpapan, Selasa (29/8/2017)

Ida Prahastuty, Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan.
Ida Prahastuty, anggota DPRD Balikpapan. (TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ALIDONA)

Bukan hanya Golkar tapi semua fraksi ikut menyoroti musibah banjir ini.

Pihaknya juga mengingatkan agar pemerintah kota Balikpapan dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang terdapat di kota Balikpapan baik skala kecil sedang maupun besar.

"Kami juga mengingatkan agar pemerintah kota Balikpapan dapat sarana dan prasarana yang terdapat di kota Balikpapan baik skala kecil sedang maupun besar perbaikan jalan jalan yang rusak,"katanya.

Ketua DPRD kota Balikpapan, Abdulloh mengungkapkan bahwa ada beberapa titik prioritas yang dialokasikan untuk penanganan banjir pada APBD perubahan 2017.

Salah satu titik prioritas yang akan dianggarkan pada APBD perubahan 2017 yakni penanganan banjir di jalan Beller, Kelurahan Damai Bahagia, Kota Balikpapan.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Abdulloh menunpang mobil dinasnya usai menghadiri Upacara Hut ke 120 Kota Balikpapan, Jumat (10/2/2017).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Abdulloh. (DOK/tribunkaltim.co)

"Ada beberapa titik yang dialokasikan di APBD perubahan tapi kita konsentrasi pada APBD murni 2018 untuk penanganan banjir.

Untuk APBD perubahan hanya beberapa titik saja kalau untuk titik-titik mana saja itu pada teknis Dinas Pekerjaan Umum, salah satunya jalan Beller, " katanya.

Abdullah menyebutkan bahwa minggu depan merupakan planning untuk melakukan pembahasan terkait penanganan banjir di Kota Balikpapan.

Titik-titik banjir yang diprioritaskan merupakan titik-titik genangan air yang cukup tinggi meskipun hujan hanya turun berkisar 1 jam.

Baca: Wah, Gigi dan Bella Hadid akan Tampil di Victorias Secret Fashion Show 2017!

Baca: Ini 4 Rahasia dari Air Minum Kemasan yang Belum Diketahui, Nomor 3 Horor, Hati-hati Ya. . .

Baca: Duh Kompaknya, Ahmad Dhani dan Maia Estianty Bersamaan Unggah Foto Ini. Ada Apa Ya?

"Rencana minggu depan pembahasan titik prioritas yang dengan ada genangan air walaupun hujan termasuk di jalan Beller itu, " katanya.

Sementara itu dikonfirmasi terkait normalisasi Sungai Ampal, Abdullah mengungkapkan bahwa pemerintah kota Balikpapan tidak bisa hanya mengandalkan detail engineering design (DED) yang sudah dibuat.

Tetapi DED tersebut harus mengacu pada keseluruhan termasuk pada aspek rencana drainase yang akan dibuat dan kesiapan lahan.

"Kita tidak hanya bisa mengandalkan DED yang sudah dibuat tetapi DED itu harus mengacu semua itu,termasuk pada semua aspek dan termasuk rencana drainase yang akan dibuat dengan kesiapan lahan.

Jadi kita anggarkan pun percuma kalau lahan belum siap,"katanya.

Baca: Musim Hujan dan Berpotensi Banjir, 3 Kejadian Ini Harus Diwaspadai, yang Terakhir Bikin Merinding

Baca: Wah, Ada Lowongan Kerja Tersembunyi di Situs Resmi Apple, Cuma Orang Berbakat yang Bisa Temukan!

Baca: Ruangan Kelas Terendam Air, Ratusan Siswa SMPN 1 Dipulangkan

Dalam upaya pembebasan lahan tersebut juga tidak bisa terpotong potong karena dapat menyebabkan kendala, sehingga ia menilai bahwa hal tersebut perlu diprioritaskan sambil project berjalan perlahan-lahan

"Misalkan ada lahan 1 km terpotong 500 meter ini kan juga kendala juga jadi itu yang diprioritaskan sambil jalan pelan-pelan," katanya.

Menurutnya untuk pelaksanaan normalisasi sungai Ampal anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 270 miliar.

"Kalau mau dilaksanakan semua itu lebih dari Rp 250 miliar.

Itu sekitats Rp 270 tetapi dengan pembebasan lahan kalau pembebasan lahan belum selesai mau Rp 250 miliar pun belum bisa selesai," katanya.

Baca: Warga Positif Kaki Gajah Bebas Berkeliaran, Camat Khawatir Penyebaran Penyakit Meluas

Baca: Anjing Ini Ditinggal Begitu Saja di Tengah Badai, yang Terjadi Selanjutnya Mengharukan

Baca: Hujan Deras, Pekarangan Rumah Eko Longsor Parah

Ia menegaskan pemerintah kota Balikpapan dalam hal ini selalu serius dalam menangani permasalahan banjir.

Namun demikian kendala terkait pembebasan lahan menyebabkan pelaksanaan normalisasi sugai Ampal tertunda.

"Dalam hal ini seperti permasalahan Stadion kita menyiapkan anggaran tiap tapi tidak dilaksanakan karena lahan ini susah sekali apalagi ada sengketa.

Di kita sendiri memakan waktu bertahun-tahun belum tentu selesai mulai tahun pembebasan lahan belum selesai mulai tahun 2014 saya di sini, jadi Ketua DPRD.

Setiap tahun dianggarkan meski kita maunya setiap dianggarkan itu selesai tahun yang sama, jadi tetap kita anggarkan meskipun jadi silpa lagi," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved