Sadar Nggak sih, Orang Indonesia Itu Gemar Makan Sate? Ternyata Ada Penyebabnya Lho
Sate menjadi makanan favorit orang Indonesia. Saking favoritnya, ada beragam jenis sate yang ada di Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO - Sate menjadi makanan favorit orang Indonesia.
Saking favoritnya, ada beragam jenis sate yang ada di Indonesia.
Mulai dari sate Madura, sate Padang, sate Blora, sate Tegal, hingga sate Maranggi.
Baca: Yang Punya Riwayat Kolesterol, Begini nih Cara Makan Daging Kambing yang Benar
Yang terakhir, jenis sate yang lagi ngehits di kalangan anak muda adalah sate taichan.
Sate taichan mulai naik daun di kalangan masyarakat Jakarta tahun 2016.
Lalu, mengapa orang Indonesia suka dengan makanan sate?
Baca: Tak Hanya Masakan Bersantan, Daging Kambing Juga Bisa Diolah dalam Bentuk Sop yang Bikin Ketagihan

Selain rasanya enak, sate digemari karena sate adalah makanan yang muncul sejak dulu kala.
Jika ditilik dari sejarahnya, sate berasal pertama kali dari Pulau Jawa.
Kata "sate" atau "satai" diduga berasal dari bahasa Tamil.
Baca: Doyan Makan Sate tapi Takut Kena Kanker, Benarkah Makanan yang Dibakar Arang Bisa jadi Pemicu?
Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19.
Berdasarkan fakta, sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil serta Gujarat dari India ke Indonesia.
Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab.
Baca: Hati-hati Makan Daging Kambing Berlebihan, Dapat Picu Penyakit Ini

Dalam tradisi Muslim Indonesia, hari raya Iduladha atau hari raya kurban adalah peristiwa istimewa.
Pada hari raya kurban ini, daging kurban berlimpah dan dibagikan kepada kaum dhuafa dan miskin.
Kebanyakan mereka merayakannya dengan bersama-sama memanggang sate daging kambing, domba, atau sapi.
Baca: Ternyata Cukup Mudah Hilangkan Bau Prengus dari Daging Kambing
Dari Pulau Jawa, sate menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara yang menghasilkan beraneka ragam variasi sate.
Pada akhir abad ke-19, sate telah menyeberangi selat Malaka menuju Malaysia, Singapura, dan Thailand, dibawa perantau dari pulau Jawa serta Madura yang mulai berdagang sate di negeri jiran.
Pada abad ke-19, istilah sate berpindah bersamaan dengan perpindahan pendatang Melayu dari Hindia Belanda menuju Afrika Selatan.

Di sana sate dikenal sebagai sosatie.
Orang Belanda juga membawa hidangan ini ke negeri Belanda.
Hingga kini seni memasak Indonesia juga memberi pengaruh kepada seni memasak Belanda.
Baca: Makanan Penangkis Bau Mulut Setelah Makan Daging Kambing
Sate ayam adalah salah satu lauk-pauk yang disajikan dalam hidangan Rijsttafel di Belanda.
Rijsttafel yang dalam Bahasa Belanda berarti "meja nasi" merupakan cara penyajian makanan berurutan dengan pilihan hidangan dari berbagai daerah di Nusantara.
Ada kisah unik nih tentang Presiden Soekarno dan sate.
Baca: Mitos Seputar Daging Kambing

Saat sedang dalam perjalanan pulang, beliau melihat tukang sate.
Beliau lalu memanggilnya dan memesan satenya dengan mengatakan, “Sate ayam lima puluh tusuk!”.
Rupanya saat itu Presiden Soekarno baru saja diangkat sebagai petinggi negara.
Konon, itulah perintah pertama beliau sebagai petinggi negara.
Menurut Presiden Soekarno, momen makan sate itulah yang menjadi perayaan pengangkatan dirinya sebagai petinggi negara.
Berita ini sudah dimuat di Grid.id dengan judul Oang Indonesia Suka Makan Sate, Ternyata Ini Lho Penyebabnya