Deteksi Penyakit Kaki Gajah Dinkes Adakan Tes Darah hingga Subuh
Dia merasa minder bergabung dengan warga lainnya karena sempat dituding sebagai pembawa wabah penyakit
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Mathias Masan Ola
Sempat Kekurangan Jarum Suntik
SESUAI Standar Operation Prosedur (SOP) yang ada, jika ada warga yang dinyatakan positif menderita kaki gajah, maka seluruh tetangganya dalam radius 100 meter harus menjalani tes darah. Tes darah ini digelar di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di dusun Bentiang.
Kegiatan ini dipimpin Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Bulungan Tulus, beserta 3 orang staf yakni Scholastika, Wiwit, Mustika dan dibantu beberapa staf dari Puskesmas Salimbatu.
Hasilnya, antusiasme warga ternyata sangat tinggi. Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 22.00 baru berakhir pada pukul 03.00 dini hari. Selain agar aktivitas warga tidak terganggu, pengambilan darah untuk mendeteksi adanya cacing ini memang lebih efektif dilakukan malam hari.
Mulai dari anak-anak, remaja, hingga para manula merelakan salah satu jarinya ditusuk jarum, untuk selanjutnya diperiksa.
Sekitar pukul 01.00 dini hari, petugas sempat kehabisan jarum suntik karena jumlah warga yang hadir sudah diluar perkiraan.
Tercatat sebanyak 140 orang yang melakukan tes darah pada malam hingga dini hari tersebut. Terpaksa, jarum suntik cadangan harus dijemput dari Puskesmas Salimbatu. Dan jarum suntik baru ini pun sempat membuat warga takut karena ukurannya jauh lebih besar dari semula.
"Perkiraan awal cuma 50 orang. Jadi buat jaga-jaga kami bawa 100 jarum suntik. Ternyata masih kurang juga," ujar Mustika, seorang petugas.
Membludaknya jumlah warga yang datang ini juga sedikit banyak disebabkan adanya penjelasan petugas, bahwa jika ada satu warga saja yang tidak ikut melakukan tes darah maka penanganan yang dilakukan bisa sia-sia. Mendengar penjelasan ini, baik Ketua RT setempat dan beberapa warga kembali pulang ke kampung untuk mencari siapa saja yang belum melakukan tes darah.
Kristo, warga setempat mengaku sempat resah mendengar kabar bahwa di tempatnya tinggal ada warga yang positif menderita kaki gajah. Namun yang membuatnya lega, penyakit ini ternyata masih bisa dihindari jika mengikuti arahan yang disampaikan Dinas Kesehatan, salah satunya melakukan tes darah.
"Tadi saya kasihan lihat anak saya masih tidur, makanya nggak dibawa, bisa menangis kalau dibawa malam-malam. Tapi dengar begitu, ya nggak apa-apalah," ujar Kristo, seorang warga.
Wahyuni, warga lainnya berharap agar penularan penyakit ini segera bisa tertangani dengan baik. "Pak RT yang dari pintu ke pintu mengajak warga untuk tes darah. Ya baguslah, supaya nggak menular ke yang lain," ujarnya.
Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan Tulus menyampaikan bahwa membludaknya jumlah warga yang datang juga diakibatkan adanya penambahan luas target. Sesuai SOP, warga yang harus menjalani tes darah hanyalah yang tinggal dalam radius 100 meter dari rumah penderita, atau sepanjang perkiraan daya terbang terjauh nyamuk. Namun agar lebih aman, pihaknya mengharuskan seluruh warga yang tinggal di dusun tersebut mengikuti tes darah. Untuk hasil tes bisa diketahui minimal 5 hari kedepan.
Satu saja darah dinyatakan positif mengandung penyakit kaki gajah, maka seluruh warga harus mendapatkan pengobatan, sesuai SOP yang ada. "Sekitar 5 hari lagilah," ujarnya.(*)