Presidium Alumni 212 Sebut Sudah Mengirim Seribu Orang ke Myanmar

Total yang sudah mendaftar sebanyak 10 ribu. Masih kami buka terus kalau pemerintah tidak ambil tindakan, kami yang kirim

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Massa menggelar aksi solidaritas untuk Rohingya di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Rabu (6/9/2017). 

Pasalnya, kabar yang didapatkan oleh mereka, setidaknya sudah ribuan warga Rohingya tewas dibunuh oleh pemerintah Aung San Suu Kyi dan lainnya mengalami penindasan oleh otoritas setempat, serta perlakuan yang mendiskriminasi kelompok tersebut.

Bukan hanya itu, demonstran yang membawa serta spanduk yang bertulis penolakan terhadap kekerasan tersebut serta dua unit mobil komando, secara berkala meminta kepada pemerintah untuk mengusir duta besar Myanmar untuk Indonesia.

Baca: Sera, WNI Berusia 20 Tahun Jadi Bintang Porno Jepang Demi Memenuhi Kebutuhan Merawat Ibunya

“Usir dubes Myanmar. Mereka tidak layak ada di Indonesia,” teriak mereka yang memblokir jalan Agus Salim.

Empat orang perwakilan yang dipimpin oleh Kapitra Ampera, akhirnya diterima oleh pihak kedutaan besar Myanmar. Kapitra menjelaskan mereka diterima langsung oleh Duta Besar Myanmar untuk Indonesia Auung Htoo.

“Kami tadi sudah berbincang langsung dengan duta besar,” kata dia usai pertemuan tertutup yang berlangsung selama 30 menit itu.

Hasilnya, apa yang sudah disuarakan oleh massa aksi sudah disampaikan dan pihak kedutaan akan menindaklanjuti keinginan demonstran yang meminta agar kejahatan kemanusiaan Rohingya dihentikan.

“Tetapi Pak Dubes tadi bilang kalau dia juga tidak bisa pulang karena kondisi di Myanmar masih tidak kondusif. Saya tadi tetap mendesak untuk sesegera mungkin dihentikan. Ini atas nama kemanusiaan,” tegas Kapitra.

Bukan hanya dengan pihak Kedutaan Besar Myanmar, dia menjelaskan juga telah bertemu dengan pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia agar dapat segera memberikan sikap yang tegas kepada pemerintah Myanmar dan mengirimkan pasukan Garuda untuk menghentikan kekerasan yang terjadi.

“Saya juga ke Kementerian Luar Negeri tadi. Tapi apa? Pemerintah katanya sudah mengupayakan yang terbaik. Apa buktinya? Masih terjadi kekerasan kemanusiaan saat ini, pemerintah tidak becus berdiplomasi,” tukasnya di atas mobil komando.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved