Mengenang Tragedi 9/11, WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Masih ingatkah kita akan serangan teroris ke beberapa target di Amerika Serikat pada 16 tahun silam yang dikenal dengan serangan “9/11”?

Getty Images
Pembajak pesawat membunuh hampir 3.000 orang selama serangan terkoordinasi pada 11 September 2001. Serangan itu antara lain menarget menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, AS. 

TRIBUNKALTIM.CO -- Masih ingatkah kita akan serangan teroris ke beberapa target di Amerika Serikat pada 16 tahun silam yang dikenal dengan serangan “9/11” atau “nine eleven"? itu.

Pada  Senin (11/9/2017) waktu di AS atau Selasa (12/9/2017) WIB, warga AS mengenang kembali serangan oleh jaringan teroris Al Qaeda yang menewaskan hampir 3.000 orang itu.

Saat itu setidaknya terjadi empat serangan bunuh diri yang dilakukan di beberapa target di kota New York dan Washington DC pada 11 Sepember 2001.

Parah ahli teori konspirasi mengklaim, berdasarkan rekaman video serangan 11 September 2001 itu “membuktikan, bom-bom telah ditaruh di menara kembar World Trade Center (WTC)” di New York.

Baca: Periset Thailand Klaim Mangga Mahachanok Mampu Mengurangi Risiko Tertular Kanker

Baca: Heboh Tersebar Video Teuku Wisnu Poligami, Shireen Sungkar Tanggapi Begini

Baca: Test Urine di SMK Negeri Grogot, Seorang Siswa Positif Pengguna Narkoba

Baca: Begini Cara Perawatan Syahrini agar Selalu Tampil Cetar di Depan Publik

Baca: Abdul Somad LC MA, Ustad yang Berhasil Menyentuh Generasi Millennial

Baca: Kejari Paser Tangani Dugaan Korupsi Bandara, Sudahkah Rp 39,9 Miliar Dikembalikan?

Sebuah video yang diunggah ke Youtube memperlihatkan satu ledakan di sisi Menara Selatan (South Tower) pada “hari kelabu” itu, kata beberapa ahli.

Mereka mengklaim, ledakan tersebut terjadi pada beberapa lantai di bawah titik di mana sebuah pesawat Boeing menabrak masuk ke gedung tersebut oleh pembajak.

Kekuatan ledakan yang terjadi di lantai bawah itu telah menyebabkan salah satu korban terlempar keluar dari jendela.

Para teroris Al Qaeda menabrakkan pesawat Boeing 767-200 milik United Airlines ke dalam gedung pencakar langit, Menara Selatan, itu terjadi 18 menit setelah sebuah pesawat lain menubruk masuk ke Menara Utara (North Tower), pada 11 September, 16 tahun lalu.

Kedua menara runtuh dalam waktu dua jam.

Serangan lain  terjadi di Pentagon dan pesawat keempat jatuh di ladang di Pennsylvania.

Asap muncul dari gedung di lantai di bawah titik serangan pesawat di Menara Selatan (South Tower) WTC di New York. Satu korban terlempar keluar jendela. Teori konspirasi mengatakan, itu efek ledakan bom.
Asap muncul dari gedung di lantai di bawah titik serangan pesawat di Menara Selatan (South Tower) WTC di New York. Satu korban terlempar keluar jendela. Teori konspirasi mengatakan, itu efek ledakan bom. (Efectomariposa93 /Youtube)

Empat serangan itu menewaskan hampir 3.000 orang, termasuk 19 teroris Al Qaeda yang membajak pesawat komersial tersebut.

Hasil investigasi resmi telah menemukan bahwa, dua menara di New York – yang masing-masing memiliki 110 lantai, roboh karena dampak dari serangan pesawat.

Serangan pesawat pertama terjadi pada lantai 80 di North Tower dan serangan ke South Tower terjadi di lantai 60.

Menurut teori konspirasi, terjadi ledakan bom di beberapa lantai di bawah lantai 60 sebagaimana terlihat dari hasil rekaman CCTV yang diarahkan setelah serangan ke North Tower.

Disebutkan, dari rekaman video itu terlihat “bukti” adanya penggunaan bahan peledak selama serangan itu, tidak semata-mata serangan dengan menabrakkan pesawat.

Sehari setelah serangan tersebut, Donald Trump yang kini menjadi Presiden AS, memberikan sebuah wawancara TV yang menyebutkan bahwa menara WTC roboh karena bom.

Teori konspirasi telah lama mempertanyakan apakah dampak tabrakan pesawat tersebut dapat menyebabkan gedung kokoh menara kembar WTC di New York runtuh?
Teori konspirasi telah lama mempertanyakan apakah dampak tabrakan pesawat tersebut dapat menyebabkan gedung kokoh menara kembar WTC di New York runtuh? (Reuters via Daily Mirror)

Dia mengatakan, menara roboh "bukan karena masalah arsitektur.

Bagaimana mungkin pesawat terbang, sekalipun itu (Boeing) 767 atau 747 atau apapun itu, bisa menembus baja (gedung) itu?

 "Saya berpikir, mereka (teroris) tidak hanya dengan (menggunakan) pesawat terbang, tapi juga memiliki bom-bom yang meledak bersamaan”.

Para ahli telah meragukan kalau ledakan di WTC itu disebabkan bom.

Investigasi oleh Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) menyimpulkan, dampak tabrakan pesawat menyebabkan bangunan runtuh.

Insinyur bangunan yang bekerja pada penyelidikan FEMA yakin, embusan asap yang disebabkan oleh proses yang dikenal sebagai pancake telah membuat gedung runtuh, bukan karena bom.

Kekejaman serangan yang dilakukan oleh teroris Al Qaeda pada 16 tahun silam adalah aksi terorisme terburuk dalam sejarah. (Kompas.com/Pascal S Bin Saju)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved