Bentrok Aparat-Mahasiswa; Anggotanya Diperiksa Propam Polda, Kapolres Buat Dua Tim Khusus
Pihaknya tak tinggal diam, Jeffri menyebut kepolisian saat ini membentuk dua tim khusus menelusuri insiden ricuhnya aksi tersebut.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Keputusan anggotanya memukul mundur barisan pendemo tak lain lantaran ditemukannya botol bensin berikut alat bakarnya di dalam keranda mayat bertuliskan 'Rizal Gagal'.
Tak mau ambil resiko, aparat pun memutuskan membubarkan demo, namun upaya tersebut mendapat perlawanan dari pendemo. Walhasil, kericuhan tak dapat dihindari.
"Anggota mendorong keluar, jangan sampai ada korban lebih banyak," bela Jeffri.
Belakangan diketahui aksi tersebut berjalan tanpa adanya Surat Tanda Penerimaan (STP) dari kepolisian.
Baca juga:
Jokowi Jawab Tanda Tanya Besar Masyarakat di Video Kaesang
Gagal jadi PNS, 3 Orang ini Memutuskan Bunuh Diri
Terkena Dampak Kasus Bayi Debora, Saham RS Mitra Keluarga Melemah
Modus Baru Penipuan di ATM, ini Cara Mengatasinya
Setelah Disiksa Kusir Delman, Kondisi Kuda Chester Sekarang Bikin Banyak Orang Terharu . . .
Wanita Ini Beberkan Alasannya Nikahi 12 Pria, Simak Modusnya
Sekjen Gerindra Tegur Keras Fadli Zon; 'Kenapa Elo Tulis Surat Kayak Gituan?'
Kendati demikian aksi tetap berlangsung mendapat kawalan polisi, meski molor 5 jam dari waktu yang ditentukan.
"Unjuk rasa yang lain selalu konsisten dengan waktu. Rohingya kemarin dengan masa yang lebih banyak, bisa tertib. Sebelum Azhar selesai," tuturnya membandingkan.
Jeffri menyebut selama ini aksi unjuk rasa mereka kawal dengan baik. Pendemo juga harus sadar akan hak dan kewajiban mereka.