Bentrok Aparat-Mahasiswa; Anggotanya Diperiksa Propam Polda, Kapolres Buat Dua Tim Khusus

Pihaknya tak tinggal diam, Jeffri menyebut kepolisian saat ini membentuk dua tim khusus menelusuri insiden ricuhnya aksi tersebut.

Tribiun Kaltim/M Fachri Ramadhani
Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta di Mapolres Balikpapan, Rabu (13/9/2017). 

Keputusan anggotanya memukul mundur barisan pendemo tak lain lantaran ditemukannya botol bensin berikut alat bakarnya di dalam keranda mayat bertuliskan 'Rizal Gagal'.

Tak mau ambil resiko, aparat pun memutuskan membubarkan demo, namun upaya tersebut mendapat perlawanan dari pendemo. Walhasil, kericuhan tak dapat dihindari.

"Anggota mendorong keluar, jangan sampai ada korban lebih banyak," bela Jeffri.

Belakangan diketahui aksi tersebut berjalan tanpa adanya Surat Tanda Penerimaan (STP) dari kepolisian.

Baca juga:

Jokowi Jawab Tanda Tanya Besar Masyarakat di Video Kaesang

Gagal jadi PNS, 3 Orang ini Memutuskan Bunuh Diri

Terkena Dampak Kasus Bayi Debora, Saham RS Mitra Keluarga Melemah

Modus Baru Penipuan di ATM, ini Cara Mengatasinya

Setelah Disiksa Kusir Delman, Kondisi Kuda Chester Sekarang Bikin Banyak Orang Terharu . . .

Wanita Ini Beberkan Alasannya Nikahi 12 Pria, Simak Modusnya

Sekjen Gerindra Tegur Keras Fadli Zon; 'Kenapa Elo Tulis Surat Kayak Gituan?'

Kendati demikian aksi tetap berlangsung mendapat kawalan polisi, meski molor 5 jam dari waktu yang ditentukan.

"Unjuk rasa yang lain selalu konsisten dengan waktu. Rohingya kemarin dengan masa yang lebih banyak, bisa tertib. Sebelum Azhar selesai," tuturnya membandingkan.

Jeffri menyebut selama ini aksi unjuk rasa mereka kawal dengan baik. Pendemo juga harus sadar akan hak dan kewajiban mereka.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved