Mewawancarai 100 Pemerkosa, Berikut Fakta Mengejutkan yang Ditemui Wanita Cantik Ini
Mula-mula hanya sebagai proyek percontohan sebagai respons atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan sekelompok geng terhadap seorang perempuan
Pandey bahkan mengaku hampir lupa bahwa mereka adalah narapidana pemerkosaan yang telah merenggut kehormatan para perempuan.
Baca: GATF 2017 di Atrium Pentacity Resmi Dibuka, Ayo Serbu Tiket Murah
Baca: Terus Menerus Dihujat, Saddil Ramdani Tuliskan Permintaan Maaf dan Menggembok Instagram Pribadinya
Baca: Disebut Mengintimidasi Wasit, Begini Penjelasan Presiden Borneo FC
Ia juga kaget ketika tahu bahwa orang-orang ini tidak sadar bahwa apa yang telah mereka lakukan adalah pemerkosaan.
Mereka tidak mengerti seperti apa batas-batasnya.
“Kemudian Anda bertanya pada diri sendiri, apakah hanya orang-orang ini? Ataukah pada sebagian besar laki-laki?” ujarnya.
Di India, kehidupan sosial dianggap masih sangat konservatif.
Pendidikan seks tidak termasuk dalam kurikulum sekolah; legislator pendidikan merasa topik seperti itu bisa “merusak” generasi muda dan dianggap bertentangan dengan norma-norma tradisional.

Di India para orangtua tidak biasa menyebut penis, vagina, pemerkosa, atau seks. “Jika mereka tidak bisa melepas (kebiasaan) itu, bagaimana mereka bisa mendidik anak laki-laki mereka?” tanya Pandey.
Dalam wawancara, banyak lelaki yang membuat alasan atau memberikan pembenaran atas tindakan mereka. Banyak yang menolak bahwa yang mereka lakukan adalah pemerkosaan.
“Hanya ada tiga atau empat yang mengaku salah. Yang lainnya ada yang membuat pembenaran, menetralkan, bahkan ada yang menyalahkan para korban,” lanjutnya.
Dari sekian wawancara, ada satu narasumber yang menarik perhatian Pandey. Narasumber berusia 49 tahu itu membawa Pandey pada sebuah “perjalanan” yang tak terduga.
Ia mengungkapkan penyesalannya karena memperkosa gadis berusia 5 tahun.
Baca: 10 Artis Korea Ini Sudah Cakep dari Lahir, Nomor 3 dan 4 Bikin Gemas Kebangetan