Mau Nonton YouTube tapi Takut Boros Kuota? Coba Pakai Aplikasi Ini Biar Hemat!

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Setelah diluncurkan pertama kali di India pada akhir 2016 lalu, YouTube Go akhirnya resmi tersedia di Indonesia.

Hal ini disampaikan Head of Consumer Marketing Google Indonesia, Fibriyani Elastria, Senin (19/9/2017), pada pembukaan YouTube Pop-Up Space ketiga di Art1:New Museum, Gunung Sahari, Jakarta.

"Akhirnya mulai saat ini YouTube Go sudah bisa diunduh di Play Store untuk pengguna di Indonesia," kata Fibriyani.

YouTube Go ditujukan untuk memaksimalkan performa YouTube di daerah yang kecepatan internetnya kurang baik.

Sama seperti aplikasi YouTube standar, YouTube Go memiliki fungsi utama untuk streaming video.

Bedanya, YouTube Go dibekali berbagai fitur untuk menghemat paket data internet. 

Salah satunya, YouTube Go bisa melakukan preview video dalam bentuk slideshow (seperti file presentasi).

Dengan begitu, pengguna bisa mendapatkan gambaran seperti apa video yang bakal ditontonnya.

Baca: Dari Balai Kota hingga Lihat Air Mancur Joget, Inilah Serunya Wisata Warisan Ahok di Jakarta

Baca: Pantas Umi Pipik Kirim Doa untuk Laudya Cynthia Bella, Ternyata Ini Sebabnya

Baca: Bangkitkan Gairah Kerja, Contek 7 Cara Berikut Ini

Baca: Dibanding Hari Biasa, Plaza Blok M Justru Lebih Sepi saat Akhir Pekan

Pengguna juga bisa mengunduh video yang ada melalui YouTube Go, dan menontonnya di kemudian hari.

Fitur ini membuat pengguna hanya menggunakan data internet sekali saja.

Menariknya lagi, pengguna bisa melihat dan memilih ukuran video yang akan diunduh.

Jika ingin menghemat data, unduh saja video yang ukurannya paling kecil, namun risikonya resolusi gambar akan lebih rendah.

Sebelum mengunduh, YouTube Go akan memberi tahu, berapa besar kapasitas penyimpanan yang masih tersedia di smartphone. 

Ada pula kemampuan untuk mengirimkan video yang sudah diunduh ke ponsel lain dengan memanfaatkan Bluetooth.

"Banyak yang suka takut dengan kuota data yang terkuras kalau membuka video di YouTube. Apalagi untuk pengguna di daerah luar Jakarta yang koneksinya belum terlalu baik," Fibriyani menuturkan. (Kompas.com/Fatimah Kartini Bohang)