Berita Video

VIDEO – Setelah Ditemukan Dua Jasad Terkaman Buaya Ritual Ini Selanjutnya Dilakukan

Sekitar pukul 15.30 Wita, dua belah pihak keluarga korban, warga sekitar, serta kepolisian dari Polsek Muara Jawa, dan pawang melakukan doa bersama

Diberitakan sebelumnya, pada Jumat (15/9) silam, korban atas nama Arjuna (16) telah menjadi korban terkaman buaya, saat sedang berada di pinggir sungai itu.

Lalu, pada Sabtu (16/9) siang kemarin, pawang yang hendak menangkap buaya, malah menjadi korban keganasan buaya, Supriyanto (39) pun menjadi korban selanjutnya. 

Baca: Racik Obat Perangsang dengan Tetes Mata, Pria ini Berhasil Raup Untung Puluhan Juta

Penjelasan BKSDA

Kasus penyerangan buaya terhadap manusia, di jalan Ir Soekarno, RT 17, Muara Jawa, Kutai Kartanegara, tepatnya di sungai TB, depan Jety BRE, yang mengakibatkan meninggalnya korban jiwa telah usai.

Namun, ancaman penyerangan buaya terhadap manusia bisa saja akan terjadi lagi.

Jono Adiputra, pada bidang Keanekaragaman Hayati BKSDA Kaltim menjelaskan, perilaku penyerangan buaya kepada manusia sangat jarang sekali terjadi, bahkan manusia bukanlah sasaran buaya.

Baca: Racik Obat Perangsang dengan Tetes Mata, Pria ini Berhasil Raup Untung Puluhan Juta

Doa bersama digelar di lokasi kejadian serangan buaya, Senin (18/9/2017).
Doa bersama digelar di lokasi kejadian serangan buaya, Senin (18/9/2017). (TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER DESMAWANGGA)

Baca: Pagi Antar ke Kampus, Siang Harinya Janda yang Jadi Ojek Online Ini Rayu Penumpangnya yang Ganteng

Namun, penyerangan buaya terhadap manusia itu bisa terjadi, akibat terganggunya habitat buaya, hingga kekurangan pangan, serta perilaku agresif buaya dengan menyerang manusia karena tengah menjaga telur maupun anak-anaknya.

"Sangat jarang sekali buaya menyerang manusia, kalau pun terjadi, itu karena buaya merasa terganggu, terlebih sungai tersebut memang habitatnya," ucapnya, Senin (18/9/2017).

Berkaca dari kasus ini, kedua korban ditemukan dalam kondisi tubuh yang masih utuh, dirinya menilai berarti buaya merasa terganggu dengan kehadiran manusia di sekitar habitatnya.

Baca: Setelah Bikin Geger Unggah Foto Cium Suami, Kini Acha Septriasa Pamer Kehamilannya di Pantai

"Kalau kasus ini berarti buaya merasa terusik, bisa jadi buaya itu sedang menjaga telurnya, hal itu bisa membuat buaya menjadi agresif," tuturnya.

Lanjut dia menjelaskan, kawasan muara Sungai Mahakam, serta Delta Mahakam merupakan habitat dari buaya muara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved