Spesial Banget, Begini Persembahan yang Disiapkan Para Pegawai DKI untuk Melepas Djarot
Pagi ini Djarot sudah bukan Gubernur DKI lagi. Masa jabatannya habis pada minggu dini hari, pukul 00.00 WIB.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Djarot Saiful Hidayat bakal melepas jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan berkeliling jantung ibukota menggunakan kereta kencana, Minggu (15/10/2017) pagi ini.
Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri Pemprov DKI, Muhamad Mawardi, mengatakan, kereta kencana yang digunakan milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI.
"Ada di Museum Gedung Joang itu kereta kencana yang akan dipakai. Menyerupai delman tapi beroda empat," kata Mawardi ketika dihubungi Warta Kota, Sabtu (14/10/2017) malam.
Acara pelepasan Djarot bakal dimulai pukil 07.00 dengan penampilan band Goes Plus, dilanjutkan foto bersama dengan pejabat eselon I, II, III, serta para direktur BUMD.
Kemudian Djarot diberi kesempatan memberi sambutan terakhir kalinya.
Yang pasti pagi ini Djarot sudah bukan Gubernur DKI lagi. Masa jabatannya habis pada minggu dini hari, pukul 00.00 WIB.

Sehingga selain Djarot, Plh Gubernur DKI, Saefullah (Sekda DKI) juga akan memberi sambutannya.
Baru dilanjutkan dengan atraksi palang pintu, lalu Djarot dan istri-Happy Farida akan menaiki kereta kencana.
Kereta kencana yang dinaiki Djarot akan diikuti sembilan delman serta kendaraan SKPD DKI. Kereta akan berputar di jantung ibukota dengan tujuan akhir Museum Gedung Joang.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Djaffar Muchlisin, mengatakan sedang menyiapkan 10 kuda untuk acara Minggu pagi.
"Kami kerjasama dengan pengusaha delman di Ragunan untuk kudanya," ujar Djaffar ketika dihubungi semalam.
Sembilan kuda untuk delman SKPD dipilih kuda-kuda kecil. Sedangkan untuk penarik kereta kencana yang ditumpangi Djarot akan dipilih kuda besar.
Kuda-kuda itu akan dibawa sejak pukul 03.30 dari kawasan Ragunan ke Gedung Joang, Minggu (15/10/2017).
Setelah kuda didandani baru dibawa menuju Balai Kota untuk acara arak-arakan Djarot.
Cerita Ajudan Soal Kebiasaan Djarot
Ajudan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Muhamad Nassyeikh, bercerita mengenai kebiasaan-kebiasaan Djarot yang dia ingat selama ini. Salah satunya adalah kebiasaan Djarot yang suka mengingat sikap orang di sekitar dia.
"Bapak sebenarnya enggak ada orang yang dia benci, cuma Bapak orangnya 'nandain'," ujar Nassyeikh di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (13/10/2017).
Contohnya adalah ketika Djarot menghadapi aduan warga. Kata Nassyeikh, pernah ada seorang warga yang bolak-balik mendatangi dia di Balai Kota setiap hari. Namun, warga tersebut terus menerus mengajak orang lain untuk mengadu.
"Kalau ada yang kayak begitu enggak apa-apa sih. Tapi kalau keseringan takutnya dicaloin, yang dikhawatirkan Bapak kan kayak begitu, takut disalahgunakan," kata Nassyeikh.
Namun, kata Nassyeikh, Djarot tidak akan segan membantu jika melihat warga yang benar-benar kesusahan. Saat ada warga sakit yang membutuhkan kursi roda, tidak jarang para ajudan atau staf di rumah dinas disuruh mengantarkan kursi roda ke alamat yang membutuhkan.
Nassyeikh sudah menjadi ajudan Djarot selama tiga tahun terakhir. Selama itu, dia sudah bisa menebak jika suasana hati Djarot sedang tak enak. Namun, Djarot biasanya tidak mengungkapkan apa yang membuatnya tidak senang.
"Kalau kita lihat Bapak lagi enggak ceria, kita kadang kalau ada yang aneh pas di mobil suka kita becandain saja, supaya dia bawaannya fresh lagi," kata Nassyeikh.
Djarot akan mengakhiri masa jabatannya Sabtu (14/10/2017) besok. Nassyeikh senang bisa menemani aktiviras Djarot selama beberapa tahun. Dia berharap Djarot dan keluarganya tetap sehat.
"Dan untuk Pak Djarot, sukses ya Pak di mana pun berada, selalu semangat," kata dia.
Dikerubungi Massa
Diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mendatangi Balai Kota DKI Jakarta ketika massa PNS yang akan melepasnya sudah berkerumun, Minggu (15/10/2017) pukul 08.00.
Djarot berjalan kaki dari luar Balai Kota bersama istrinya, Happy Farida. Segerombol wartawan mencegatnya. Djarot tersenyum lebar, begitu juga istrinya.
Sementara band Goes Plus yang sejak pukul 07.00 sudah mengisi acara terus bernyanyi sambil Djarot berjalan masuk menuju pendopo Balai Kota DKI Jakarta.
Band ini berisi pejabat-pejabat Pemprov DKI seperti Kepala BKD, Agus Suradika dan Wali Kota Jaksel, Tri Kurniadi.
Bukannya masuk, Djarot justru menghampiri Agus yang tengah memegang gitarnya.
Agus menyambut Djarot lalu memaksa Djarot bernyanyi salah satu lagu Koes Plus.
"Kalau Pak Djarot di sini harus nyanyi 'diana' koes plus dulu ini. Kesukaannya Pak Djarot kan itu," kata Agus.
Djarot juga tak menolak. Dia lekas ikut bernyanyi begitu Agus memulainya.
Bukan 1 lagu, bahkan Djarot menyanyikan 2 lagu sekaligus Setelah itu, Djarot masuk ke Balai Kota DKI Jakarta dengan kondisi penuh sesak.
Awak media berebutan. PNS saling serobot mendekati Djarot.
Begitu juga masyarakat yang mendadak hadir. Petugas Satpol PP sampai mesti memaksa menutup pintu masuk Balai Kota untuk menahan aliran massa yang terus memaksa masuk.
[Tribunnews, Theo Yonathan Simon/Kompas.com, Laturiuw/Jessi Carina]