Berita Internasional Terkini

Mikrofon Ternyata Memang Sengaja Dimatikan Saat Prabowo Masih Pidato di PBB, Begini Alasannya

Terungkap alasan mikrofon sengaja dimatikan saat Presiden Prabowo masih pidato di PBB

Editor: Doan Pardede
YouTube United Nations)(YouTube United Nations
PIDATO PRABOWO - Presiden Prabowo Subianto di KTT PBB soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel. Terungkap alasan mikrofon sengaja dimatikan saat Presiden Prabowo masih pidato di PBB.(YouTube United Nations)(YouTube United Nations) 

TRIBUNKALTIM.CO -  Suara Presiden RI Prabowo Subianto yang sedang berpidato dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025) tiba-tiba tidak terdengar dalam saluran siaran langsung milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) webtv.un.org.

Bukan gangguan teknis, ternyata mikrofon memang sengaja dimatikan saat Presiden Prabowo berpidato.

Terkait hal ini, pihak Kementerian Luar Negeri RI akhirnya memberikan penjelasan.

Direktur Informasi dan Media Kemenlu Hartyo Harkomoyo menjelaskan, mikrofon dimatikan karena Prabowo berbicara lebih dari aturan yang diberikan.

Baca juga: Prabowo Jadikan IKN Ibu Kota Politik, Beda Konsep dari Jokowi, Ini Penjelasan Istana

"Berkaitan dengan pidato pertemuan di atas, terdapat rule of procedure bahwa setiap negara mendapat kesempatan lima menit," kata pria yang akrab disapa Yoyok ini dalam pesan singkat, Selasa (23/9/2025).

Yoyok mengatakan, apabila pidato lebih dari lima menit, maka mikrofon akan dimatikan dalam video live streaming milik PBB.

"Jadi suara yang tidak terdengar di video/streaming dikarenakan pidato yang lebih dari waktu yang ditentukan," kata Yoyok. 

Adapun dalam penyampaiannya, Presiden Prabowo Subianto menyinggung terkait konflik berkepanjangan Israel-Palestina. 

Ia mengatakan, tragedi tersebut telah menghilangkan ribuan nyawa tak bersalah, termasuk anak-anak dan perempuan.

Menurut Prabowo, hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian antara Palestina dan Israel.

"Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel, dan kami akan mendukung semua jaminan bagi keamanan Israel. Deklarasi New York telah memberikan jalan yang damai dan adil menuju perdamaian," kata Prabowo, seperti dilansir Kompas.com.

Prabowo mengatakan, negara lain seperti Prancis, Kanada, Inggris, Australia, Portugal, dan banyak negara lainnya telah mengakui negara Palestina.

Sebab itu, Indonesia mengajak negara lain yang belum bertindak untuk segera mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka.

"Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan. Kita harus mengatasi kecurigaan," kata Prabowo.

Sebelum mengakhiri pidatonya, tiba-tiba suara Prabowo dalam video live streaming PBB hilang, dan kembali menyala saat Prabowo mengucapkan terima kasih. 

Baca juga: Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, PDIP: Itu untuk Lindungi Gibran, Bukan Negara

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved