Ini 8 Aspirasi Kaum Ibu Pendukung Transportasi Online, The Power of Emak-emak
Para kaum ibu teriak, lantaran beranggapan transportasi online sangat membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Para ibu berkumpul di halaman Kantor DPRD Balikpapan bukan untuk arisan, tapi melakukan unjuk rasa.
Pemandangan yang jarang terjadi tersebut dipicu oleh kebijakan pemerintah menutup operasional transportasi online di Balikpapan.
Baca: Tampil Impresif, Indonesia Langkahi Malaysia di Peringkat FIFA
Para kaum ibu teriak, lantaran beranggapan transportasi online sangat membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Mei Christy selaku koordinator aksi membeberkan 8 aspirasi yang bakal disampaikannya kepada pemerintah melalui lembaga legislatif kota Beriman (julukan Balikpapan). Mari simak aspirasi mereka :
Baca: Penjelasan Pesawat AirAsia Tujuan Bali Jatuh Cepat dari 34.000 ke 10.000 Kaki
1. Izinkan transportasi online tetap beroperasi di kota Balikpapan karena sudah menjadi kebutuhan dasar kami khususnya para perempuan dalam kehidupan sehari-hari
2. Apabila ditutup pemerintah mestinya memikirkan dampak sosial akibat terhentinya aplikasi jasa transportasi online terhadap usaha-usaha kecil para ibu rumah tangga (produk rumahan) yang sangat membutuhkan jasa transportasi online sebagai media pengiriman barang kepada konsumen
3. Memikirkan dengan seksama tentang keamanan dan keselamatan perempuan dan pelajar dalam menggunakan transportasi umum terkait maraknya kasus pelecehan seksual. Kami butuh jaminan keselamatan untuk anak-anak kami.
Baca: Emak-emak Protes Penutupan Angkutan Online, Janda Mau Jalan-jalan Pesannya Gojek
4. Meminta pemerintah mengkaji ulang terkait penghentian sementara transportasi berbasis online service karena ini sangat membuat kami para pelaku UMKM dan rekanan menjadi tidak produktif
5. Meminta pemerintah segera mencari solusi tanpa mengabaikan kepentingan warga khususnya Kami para perempuan
6. Meminta agar pemerintah merangkul dan memfasilitasi serta membantu memudahkan pengurusan Izin operasional transportasi online di kota Balikpapan.
Baca: Kejam, Bayi Mungil Ini Dibuang Ibunya di Tempat Sampah, 12 Jam Kemudian Begini Nasibnya
7. Balikpapan adalah kota aman dan nyaman kami meminta pemerintah terkait untuk tidak pilih kasih terhadap angkutan umum yang selama ini tidak memberikan rasa nyaman dan aman kepada kami para penumpang, karena di sini kami mempunyai hak untuk memilih transportasi mana yang nyaman dan aman untuk kami yang tidak bisa kami dapatkan dari transportasi konvensional
8. Kami meminta perlindungan penuh dari pemerintah serta pihak terkait untuk melindungi driver (car dan bike) dari bentuk intimidasi apapun, di mana 40% driver (car dan bike) adalah perempuan
Pemberitaan sebelumnya, Selasa (17/10/2017) halaman kantor DPRD Balikpapan didatangi para ibu memakai pakaian berwarna hijau. Mereka menyampaikan aspirasi dalam Aksi Perempuan Kawal Transportasi Online.
Para ibu tersebut rela meninggalkan aktivitas keseharian mereka, lalu bergerak bersama menyuarakan aspirasinya di halaman gedung DPRD Balikpapan. Mereka tidak sepakat dengan keputusan Pemerintah, lantaran menganggap sama sekali tidak mendengar apa keinginan masyarakat.
Baca: Bawa Panci, Emak-emak Serbu Kantor DPRD Balikpapan Tolak Larangan Angkutan Online
"Secara sepihak menghentikan transportasi online tanpa mencarikan solusi. Sementara masyarakat Balikpapan banyak membutuhkan transportasi online," ujar koordinator aksi Christy Mei kepada Tribunkaltim.co di sela aksi unjuk rasa.
Tak berlebihan, lantaran masyarakat Balikpapan terutama kaum perempuan dinilai paling banyak menggemari jasa transportasi online. Apalagi mereka yang sedang mengembangkan usaha kecil atau rumahan. Kehadiran transportasi online mampu meningkatkan omset berbagai usaha makanan.
""Hampir 75 persen pengguna jasa transportasi online itu perempuan. Hari ini kami turun ke jalan, membuktikan bahwa kota ini khususnya kaum perempuan samgat butuh akan transportasi online. Ini the power of emak-emak," kata Mei.
Baca: Bastian Steel Mengaku Dirinya yang Mengakhiri Hubungan Dengan Chelsea Islan
Para ibu tersebut melantangkan yel-yel mendukung keberadaan transportasi online sambil mengangkat tuntutan yang ditulis di atas kertas karton.
"Anak-anak minta makan pesannya? Gojek! Ibu-ibu kalau lapar pesannya gofood. Janda mau jalan-jalan pesannya gojek," teriak para pengunjuk rasa.
Salah seorang pengunjuk rasa, Neni yang juga pelaku UMKM mengaku usahanya semakin berkembang lantaran adanya jasa transportasi online. Khususnya yang berhubungan dengan perkara distribusi atau order barang. "Pokoknya meningkat mas. Kita ngandalin mereka untuk order makanan," kata warga Kelurahan Damai, yang membuka usaha kuliner angkringan di Balikpapan Selatan. (*)