Kejam, Bayi Mungil Ini Dibuang Ibunya di Tempat Sampah, 12 Jam Kemudian Begini Nasibnya
Bahkan tak jarang ditemukan ibu-ibu itu tega untuk membuang darah dagingnya sendiri bahkan hingga membunuhnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Masa kehamilan merupakan dua hal spesial yang dirasakan oleh setiap wanita.
Selain diselimuti oleh rasa bahagia mendapatkan karunia anak, masa kehamilan juga memberikan tingkat stres tinggi bagi sang ibu.
Mengapa menjadi stres? hal tersebut berlaku pada mereka wanita yang belum siap untuk menjadi seorang ibu.
Baca: Bawa Panci, Emak-emak Serbu Kantor DPRD Balikpapan Tolak Larangan Angkutan Online
Apalagi jika kehamilan tersebut terjadi di luar hubungan pernikahan, tentu status janin yang ada di dalam kandungannya menjadi beban.
Bahkan tak jarang ditemukan ibu-ibu itu tega untuk membuang darah dagingnya sendiri bahkan hingga membunuhnya.
Seperti kejadian yang baru-baru ini terjadi di Chiang Mai, Thailand.
Baca: Gubernur Awang Siap Jadi Sales Bankaltim
Seorang bayi perempuan berhasil ditemukan oleh warga desa usai mendengar suara tangisan bayi yang berasal dari tempat sampah.
Beruntung setelah 12 jam dibuang bayi tersebut nasibnya berujung baik.
Sejumlah warga yang mendengar tangisannya langsung mengevakuasinya dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Baca: Artis Nikita Willy Tiba-tiba Dilarikan ke UGD, Diduga Gara-gara Sambal

Baca: Begini Jawaban Diplomatis Anies saat Ditanya Penutupan Alexis
Dilansir dari laman Elitereaders, bayi tersebut ditemukan dalam keadaan terbungkus selimut di sebuah tas berwarna hitam.
Sementara itu terdapat pula botol dot minuman berisi susu di dekat bayi malang tersebut.
Tak pelak usai berita bayi malang ini terkuak di media, ramai dari publik yang mengutuk keras aksi tak bertanggung jawab ibu bayi itu.
Baca: Cerita Pengemis Ngesot, Ramai-ramai Dibawa ke Kandang Bebek Diminta Mengaku
Kini bayi tersebut dalam kondisi baik dan sehat.
"Bayi perempuan itu akan dipindahkan ke panti asuhan dan nantinya akan diadopsi. Sudah banyak orang yang menelpon dan mengunjungi rumah sakit untuk mengadopsinya. Semoga saja nantinya bayi perempuan ini diadopsi oleh keluarga yang tepat," ungkap Jiralak Jankrajai pihak rumah sakit.
(Tribunkaltim.co/ Kay)