Rusmayati Kaget Menyangka Sampah Ternyata Bayi Perempuan, Kisahnya Memilukan . . .
Ibu beranak 3 tersebut mengintip dari balik jendela, di depan pagar rumahnya, tepatnya di tangga pintu masuk, terdapat kardus berukuran besar.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Saat itu Rusmayati (53) duduk di ruang tengah bersama anaknya yang bernama Agung. Jarum jam dinding menunjuk pada angka sembilan, suaminya jam segitu sudah lelap tertidur di dalam kamar. Tiba-tiba dari luar rumah terdengar suara motor berhenti, namun seketika hilang begitu saja menjauh dari rumahnya. Senin (16/10/2017) malam itu ia bakal memiliki bayi untuk ke empat kalinya, kendati ia tak mengandung.
Ibu beranak 3 tersebut mengintip dari balik jendela, di depan pagar rumahnya, tepatnya di tangga pintu masuk, terdapat kardus berukuran besar.
Tak ada perasaan aneh saat melihat kardus tersebut, pasalnya memang acap kali warga kedapatan membuang sampah di sekitar rumahnya. Namun entah kenapa saat itu, Rusmayati membuka pintu rumah lalu mendatangi kardus tersebut.
"Temanmu, nak? Tanya saya ke Agung. Lain, mak, ia menjawab. Saya pikirnya orang buang sampah. Saya intip. Ada kardus di luar. Entah kenapa saya keluar gitu aja. Mak, hati-hati siapa tahu isinya bom, canda anak saya nakutin," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (17/10/2017).
Baca juga:
Eksperimen YouTuber Indonesia Gunakan Gojek dan Taksi Konvensional di Balikpapan, Ini yang Terjadi!
Jatah Bertambah, tapi Elpiji Bersubsidi Sering Langka, Ini Celah Permainannya Versi Agen Resmi
Wow, Usai Berenang Memanggul Senjata, Anggota Brimob Berlari 10 Km, Diakhiri Adu Bidik
Ketua DPRD Kaltim Minta Gubernur Segera Siapkan Pengganti Sekprov
Gedung Parkir Klandasan Mau Diubah jadi Pasar UMKM, Begini Tanggapan Pemkot
Polemik Transportasi Online Kian Riuh, Rizal Effendi Mohon Warga Kota Baca Ini Baik-baik
Susun APBD P 2017, Syukri Soroti 5 Point Penting
Rusmayati perlahan membuka kardus yang lumayan tertutup rapat. Saat itu pikirnya, di dalamnya bisa saja ular atau benda berbahaya lainnya. Sambil menahan nafas dan memicingkan mata, tangan kanannya membuka perlahan kardus tersebut.
Usai terbuka dan melihat isi kardus, ia pun menghembuskan nafas panjang. Saat itu ia belum sadar bahwa isi dalam kardus tersebut makhluk bernyawa bernama manusia. Bahkan ia dengan percaya diri mengatakan kepada anakna bahwa isi kardus tersebut hanyalah sampah.
"Saya lihat bedongnya itu, saat itu seperti kertas kado. Kan, lumayan gelap tuh. Jadi ndak lihat sempurna. Saya sempat masuk ke dalam rumah, pas mau nutup pintu, kok, perasaan saya ada yang aneh," tuturnya.
"Saya kemudian kembali ke kardus itu. Lalu memerhatikan dengan seksama. Ternyata kertas kado yang saya kira itu selimut bayi atau bedong itu mas. Ya alloh, ternyata yang dibungkus itu bayi hidup. Lelap tidur dia saat itu," sambungnya.
Kontan hal tersebut membuat dirinya kaget bukan kepalang. Ia meminta anaknya membangunkan suaminya yang tidur di dalam kamar. Segera kardus tersebut dibawa masuk ke dalam rumah.
Suaminya yang masih setengah sadar pun terperanjat melihat kardus yang di dalamnya terdapat bayi manusia. "Saya suruh bapak datangi tetangga kami yang polisi itu," ucapnya.
Tak lama berselang, tetangganya tersebut datang. Ia kemudian mengecek kondisi bayi tersebut, disusul menelpon jajaran Polres Balikpapan untuk merapat ke rumah yang terletak di Jalan Siaga Gang Kemuning RT 19 Nomor 96, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota.
"Ada mobil polisi datang. Petugas lumayan banyak, saya juga telpon Pak RT, sementara warga sekitar pada heboh di luar. Bertanya ada apa," katanya.
Di saat menunggu kedatangan polisi, niat Rusmayati mengadopsi bayi tersebut muncul. Ia tatap mata bayi itu yang besar dan bulat.
Sesaat terlintas bayangan percakapan yang ia lakukan seminggu yang lalu. Saat itu sore hari, ia sedang bersenda gurau dengan para tetangga. Ia terperanjat, kedua telapak tangannya menempel di bibirnya yang berkerut.
"Seminggu yang lalu, itu mas, di depan rumah. Biasa ibu-ibu ngerumpi. Saya ada bilang, kalau saja ada anak bayi di sini, pasti lucu dan tambah ramai. Mau dibuangkah, atau pas banjir hanyut. Mau saya pelihara," ujarnya.
Ia sempat menepuk kedua pipinya, lalu bertanya dalam hati apakah ini nyata atau mimpi. Namun sangat jelas di hadapannya saat itu terdapat bayi perempuan di dalam kardus. "Mungkin Tuhan mengabulkan harapan saya waktu itu," tuturnya.
Baca juga:
Pesawat Jet Tempurnya Diserang, Israel Hancurkan Peluncur Misil Suriah
Vladimir Putin Terbahak Mendengar Rencana Mentan-nya Mau Ekspor Daging Babi ke Indonesia
Jurnalis Bloger dan Pengkritik PM Malta, Tewas Akibat Bom Mobilnya Diledakkan
Aksi Protes Diperlakukan Berat Sebelah, 7 Pengacara Mantan Presiden Korsel Mundur Serentak
Tragis, Dua Ekor Gajah Sumatera Mati Kesetrum Kawat Listrik, Kondisinya Memprihatinkan
2 Insiden Ini Warnai Pelantikan Anies-Sandi Sebagai Pemimpin Baru Jakarta
Pikirannya mungkin Tuhan memberikan ia tanggungjawab membesarkan anak tersebut, dengan ditaruhnya bayi yang umurnya belum genap 2 bulan tersebut persis di depan rumahnya.
"Saya izin sama bapak, ia pun menyetujui. Lebih-lebih anak saya. Makanya waktu polisi datang sudah saya sampaikan niatan itu. Sampai KTP sama KK saya diminta polisi," bebernya.
Namun saat itu polisi tetap membawa bayi tersebut ke Rumah Sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan medis.
Hampir 3 jam menunggu kabar, beberapa petugas non seragam mendatangi rumahnya. Kemudian mengabarkan bahwa bayi tersebut bisa langsung diambil, apabila keinginan keluarga untuk mengadopsi jadi dilakukan.
Saat ditanya bagaimana perasaannya, Rusmayati pun bingung menggambarkannya, yang ia tahu saat itu, ia sangat bahagia. Bersama suaminya ia menjemput bayi tersebut didampingi petugas polisi.
Sekitar pukul 12 malam, barulah bayi tersebut kembal ke rumahnya. Kali itu bukan di dalam kardus, melainkan di ruang tengah dengan kasur bayi dan selimut hangat. Bayi tersebut sementara ditaruh di ruang tengah.
"Saya dikasih tahu dokter, bahwa bayi ini perempuan. Umurnya kisaran 1,5 bulan. Tenang sekali dia, gak ribut," tuturnya.
Saking bahagianya, Rusmayati mengaku belum menutup matanya sejak ia temukan bayi tersebut di dalam kardus. Bersama anaknya ia pandangi sepanjang malam.
"Jelang subuh si Ade (bayi) nangis pertama kali. Ternyata dia BAB, saya ganti pampersnya. Terus saya bawa dia jualan bersama suami saya. Di mobil dia anteng saja," kata perempuan yang membuka usaha kuliner di Jalan Jenderal Sudirman tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, para tetangga yang penasaran sedari pagi hingga sore berkunjung tiada henti ke rumah. Bahkan di antara mereka ada yang iri mengapa bayi tersebut tak ditaruh di depan rumahnya.
Saat disinggung nama, ia bersama keluarga pun belum memutuskannya. Bayi tersebut hingga kini belum memiliki nama. Rusmayati dan keluarga memanggilnya dengan sebutan 'Ade'.
"Ada kepikiran kasih nama Rizki karena saya anggap ia rezeki, tapi kata orang itu nama cowo. Jadi diganti Resti. Lalu karena ini oktober, nama oktaviani ada yang saranin. Yang ada dipikiran sih, Resti Putri Oktaviani. Tapi masih belum diputuskan keluarga," ungkapnya. (*)