7 Fakta Mengejutkan di Balik Peristiwa Sumpah Pemuda, Nomor 6 Ngga Nyangka Banget

Peristiwa ini menjadi satu tonggak penting dalam sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Museum Sumpah Pemuda 

Berdasarkan diskusi dalam rapat tersebut, tercetuslah Ikrar Pemuda.

Yamin sendiri bertugas untuk meramu rumusan dari hasil diskusi.

Hebatnya, tak butuh waktu lama bagi Yamin merumuskan Ikrar Pemuda yang kemudian ia serahkan kepada kepala Kongres, Soegondo Djojopoespito.

Soegondo kemudian membaca rumusan Yamin dan memandang ke arahnya.

Yamin tersenyum dan dengan spontan Soegondo membubuhkan parafnya.

Seterusnya rumusan Yamin disetujui oleh seluruh utusan organisasi pemuda.

Rumusan yang menjadi Ikrar/Sumpah pemuda selanjutnya dibacakan oleh Soegondo dan dipaparkan oleh Yamin yang kemudian disahkan sebagai Sumpah Pemuda.

Dari keenam peserta perempuan tersebut, hanya tiga peserta yang turut menyampaikan pidatonya dalam kongres, yakni Mardanas Safwan, Emma Poeradiredjo dan Siti Soendari.

Baca: VIDEO - Model Ini Usir Selingkuhan Kekasihnya saat tak Berbaju, Begini yang Terjadi Kemudian

6. Tidak Boleh Ada Kata Merdeka

Tagar.id
Tagar.id ()

Kongres Pemuda II dijaga ketat oleh kepolisian Belanda.

Saat kongres berlangsung, para peserta tidak diizinkan menyuarakan kata merdeka.

Kata tersebut pada saat itu memang merupakan kata ‘terlarang’.

Untungnya, meski peserta yang hadir merupakan dara muda, mereka masih bisa mengkondisikan diri.

Cerdiknya mereka juga mampu merumuskan Ikrar atau Sumpah Pemuda yang menjadi pergerakan kemerdekaan meski tanpa penggunaan kata merdeka.

Larangan kata meredeka pada saat itu juga turut menjadi alasan lagu Indonesia Raya yang didendangkan oleh WR Supratman, hanya dibawakan dengan iringan biola tanpa menyertakan syair.

7. Rumah Tempat Kongres jadi Museum Sumpah Pemuda

Museumsumpahpemuda.com
Museumsumpahpemuda.com ()

Kongres Pemuda dilangsungkan di sebuah rumah di jalan Kramat Raya nomor 106, Jakarta Pusat.

Berkat Kongres itu, pada 1972, rumah itu ditetapkan sebagai cagar budaya dan dijadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda.

Hingga saat ini, museum tersebut bisa kalian kunjungi untuk mempelajari berbagai hal terkait sejarah kemerdekaan Indonesia serta sejarah Sumpah Pemuda khususnya. (Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved