Ini Dia Besaran Biaya yang Diperlukan untuk Proses Revitalisasi Citra Niaga

“Jadi konsepnya tidak boleh ada kendaraan yang masuk. Car Free Day and Night,” tegas Dayat.

Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUN SAMARINDA
Kawasan Citra Niaga-Sejumlah warga bersantai di kawsan Citra Niaga yang pernah meraih penghargaan Arsitektur, Agha Khan Award tahun 1989, Rabu (5/3). Pemkot merencanakan memperbarui kawasan Citra Niaga dengan mal rancangan modern Arsitektur Antonio Ismael, tanpa meninggalkan ciri khas.(TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

Masih pada area pejalan kaki, akan diberi lukisan tiga dimensi (3D) sebagai wahana berswafoto.

“20 persen saja yang diberi pelindung atap semacam kain. Biar cahaya tetap bisa masuk. Nanti aspalnya kita lukis 3D. Pokoknya semenarik mungkin biar orang mau datang,” urai Dayat.

Konsep Citra Niaga, kata Dayat, tetap sebagai area untuk berjalan kaki.

“Jadi konsepnya tidak boleh ada kendaraan yang masuk. Car Free Day and Night,” tegas Dayat.

Untuk perbaikan fasilitas umum, menurut Dayat, sepenuhnya dibebankan di APBD. Sementara, perbaikan kios atau toko, akan dibebankan kepada pedagang.

“Fasum ya kewajiban APBD. Atap yang bocor ditambal seng, itu kita ganti. Drainase kita normalkan. Kita minta partisipasi yang punya toko dan kios. Secara transparan kita sampaikan sekian biayanya. Kalau mau, harus dilakukan seragam. Jadi, kami nanti tidak berurusan dengan uang. Tapi pedagang langsung dengan pengembang yang memerbaiki itu,” katanya lagi. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved