Liga Indonesia
15 Tahun Bela PSM Makassar, Sang Legenda Itu Akhirnya Pamit Berlinang Air Mata
"Jangan bosan-bosan mendukung PSM, pelatih di lapangan tidak ada apa-apanya tanpa suporter. Terima kasih banyak"
TRIBUNKALTIM.CO - Tak ada yang menyangka laga PSM Makassar di pekan terakhir Liga 1 Indonesia menghadapi Madura United, Minggu (12/11/2017) malam menjadi laga terakhir pula bagi Syamsul Chaeruddin berkostum PSM.
Syamsul Chareruddin tertunduk sepanjang jumpa pers usai laga tersebut.
Mata pemain senior ini berkaca-kaca.
"Sudah hampir 15 tahun saya memperkuat PSM, tapi saya gagal memberikan juara. Mungkin tanpa saya, PSM baru bisa juara. Saya berterima kasih sekali kepada suporter atas dukungan semuanya semoga ke depannya PSM bisa juara," kata Syamsul saat konfrensi pers usai laga.
Baca: Innalillahi, Balita Dipukuli Ibunya lalu Disemprot Pembasmi Serangga Hingga Tewas

Baca: Bali United Dipilih FIFA Jadi Juara Liga 1
Ia pun secara tegas pamit pada kesempatan itu.
"Jangan bosan-bosan mendukung PSM, pelatih di lapangan tidak ada apa-apanya tanpa suporter. Terima kasih banyak, saya pamit dan tidak di PSM Lagi," ujar Syamsul lalu 'membenamkan' wajahnya di meja.
Lama Syamsul sembunyikan wajah di balik rambut gondrongnya.
Baca: 5 Video YouTube Ini Siap Mengutuk Siapa Saja yang Melihatnya, Masih Berani Nonton?

Baca: Oknum PNS Digugat Cerai Gara-gara Sering Masukan Terong dan Sayuran ke Kemaluan Istrinya
Di laga pamungkas kontra Madura United, Syamsul masuk sebagai pemain pengganti.
Saat Syamsul memasuki lapangan, menggantikan M Arfan, Hamka Hamzah berlari menyambut dan memasangkan ban kapten ke lengan pemain bernomor punggung 8 itu.
Begitu wasit meniup peluit panjang, Syamsul dikejar beberapa pemain.
Bahkan, saat dia berjalan keluar dari lapangan, puluan suporter mengejar dan menarik bajunya.