Bisa Bikin Nelayan Kaya Mendadak, Inilah Keistimewaan Muntah Paus yang Mencapai Miliaran Rupiah!

Baru-baru ini, seorang nelayan di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, menemukan 200 kilogram benda mengapung

ambergris.co.nz/ist
Muntahan paus atau disebut juga ambergris. 

Meski banyak peminatnya, beberapa negara mulai melarang penggunaan muntahan paus untuk bahan baku industri, seperti parfum.

Itu karena jumlah paus kepala kotak yang makin sedikit.

Berita ini sudah dimuat di Bobo.grid.id dengan judul Kenapa Muntahan Paus Harganya Mahal?

Hal yang Dikhawatirkan Soal Kasus Muntahan Paus

Pakar mamalia laut LIPI, Sekar Mira, menyampaikan keprihatinannya.

Menurut dia, hal ini cukup mengkhawatirkan karena jika ambergis yang berharga mahal dimassalkan, ditakutkan nantinya akan membahayakan populasi paus.

"Rasanya (ambergris) ini bukan peluang usaha yang efisien, kemudian juga tidak lestari," kata Sekar dilansir Kompas.com yang menghubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2017).

Ambergris memang tidak membahayakan bagi paus, tetapi perdagangannya telah dilarang di beberapa negara, seperti Amerika Serikat.

Baca: Misteri Muntahan Paus Senilai Rp33,7 Miliar

Hal ini karena ketakutan akan adanya eksploitasi paus besar-besaran.

Sekar juga menambahkan bahwa sebenarnya, paus dan mamalia laut lainnya merupakan hewan yang dilindungi dan terancam punah.

"Bahkan di International Union for Conservation of Nature (IUCN) sendiri, (paus) sudah termasuk dalam golongan vulnerable (rentan kepunahaan)," kata Sekar.

Peneliti LIPI ini juga mengingatkan sebenarnya, sudah banyak senyawa sintetis yang mirip dengan ambergris sehingga penjualan ambergris saat ini mungkin hanya pada kolektor saja.

Hubungan temuan ambergris dan paus sperma di Aceh

 
Meski disebut dengan muntahan paus, ambergris tidak dikeluarkan melalui mulut, melainkan dari anus paus.

Sumber: Bobo
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved