Mahasiswa ITK Berhasil Ciptakan Mobil Listrik, Ini Biaya yang Dihabiskan
Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang tergabung dalam Student Automotive Association berhasil menciptakan mobil listrik
Mobil mengalami gangguan dan tak sanggup naik, sehingga terpaksa didorong dan melaju lagi ke garis awal.
Seluruh anggota tim langsung menunjuk kekurangan pada aki mobil untuk kendaraan minibus berlabel 'bebas perawatan' sebagai pembangkit daya yang kurang cocok untuk spesifikasi mobil listrik.
Apalagi malam sebelumnya, daya aki telah habis di pakai dan kurang di setrum ulang. Idealnya, kata Jordan, mobil listrik menggunakan baterai penympan daya khusus berbahan dasar lithium.
"Menggunakan aki atau baterai (mobil biasa), sebenanya menggunakan (baterai berjenis) lithium, tapi kapasitas yang kami butuhkan sekitar 27 juta, jadi pakai aki jenis VRAL. jadi realnya kami kekurangan dana,"ungkap Jordan.
Namun demikian, ia bersama tim merasa tak gentar bersaing dengan puluhan mobil listrik buatan kampus lain, utamanya di Jawa yang sudah kesohor di level nasional maupun internasional.
Baca: Operasi Zebra, Tiga Pengendara Tewas di Jalan
Asalkan, sebelum ajang KMLI berlangsung, ada donatur yang mau menyumbang pembelian baterai lithium, guna mengarungi 10 lap sejauh 10 km yang menguji efisiensi listrik, daya tanjak, pengereman, slalom, keamanan termasuk pengereman itu.
"Sebetulnya ngga (takut) sih mas. Kami juga yakin bisa bersaing, harapan kami pergantian batarai karena itu memperngaruhi kecepatan,"katanya.
Mobil itu sendiri, telah menghabiskan dana pembuatan Rp 30 juaan. Biaya terbesar disedot dari pembangkit daya serta pembuatan material lainnya. (*)