Kuliner Khas, Bagian Ini yang Paling Diincar Para Penikmat Gantala Jarang
Selain itu, menurut Halima di dalam tulang betis juga terdapat minyak lemak yang dianggap menjadi pusat energi.
TRIBUNKALTIM.CO - Kuliner khas Jeneponto, Gantala Jarang, dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan.
Selain menambah vitalitas pria, juga dipercaya mampu mengobati tetanus.
Namun, tahukah Anda bagian yang paling diincar penikmat Gantala Jarang?
Penjual Gantala Jarang Halima (34) menyebutkan, ada beberapa bagian daging kuda yang banyak diminati warga.
"Kalau yang banyak dicari itu, bagian kepala sama kaki, misalnya untuk tamu kehormatan itu biasanya bagian kepala karena dianggap di atas," kata Halima ditemui di warungnya, Kelurahan Tolo' Kecamatan Kelara, Sabtu (18/11/2017)
Alasannya, menurut Halima, kepala kuda yang disajikan bagi tamu adalah bentuk pengormatan atas jabatan ataupun status sosial seseorang.
"Begitu juga dengan kaki, di kakinya itu dianggap paling nikmat karena ada sumsum tulangnya dan rata-rata kan urat, jadi dirasa kenyal," ujarnya.
Baca juga:
VIDEO - Bikin Haru, Pria Berjenggot Ampuni Pembunuh Anaknya di Pengadilan, Begini Pernyataannya
Ibu Tertembak 5 Kali Demi Lindungi Anak-anaknya, tapi Tak Ada yang Mau Menolong, Simak Endingnya
Jadi Korban Bully di Sekolah, Keesokannya Gadis Ini Datang Bersama Orang Tak Terduga, Berani?
Beredar Foto Setya Novanto, Perban di Pelipis Sudah Dibuka, Warganet Pertanyakan 'Mana Bakpaonya?'
Dua Karangan Bunga Dikirim untuk Setya Novanto, Begini Ucapannya
Tahan Setya Novanto, KPK Harus Gerak Cepat Lakukan Ini Agar tak Kalah Lagi di Praperadilan
Selain itu, menurut Halima di dalam tulang betis kuda juga terdapat minyak lemak yang dianggap menjadi pusat energi.
"Di tulang kaki sampai lututnya mi itu banyak keluar itu lemaknya yang orang banyak jadikan obat tetanus dan memang lama masaknya biasanya sampai tuju jam kalau kuda yang sudah agak tua," tuturnya
Untuk harga satu kepala kuda biasanya dibanderol Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu, tergantung ukurannya.
Sedangakan untuk kaki hingga lutut dibanderol Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per satu tulang betis. (Tribun Timur)