Kapolda dan Pangdam Hampir Tertembak Saat Bebaskan Sandera di Papua

upaya pembebasan 344 warga sipil terisolasi di tiga tempat itu penuh risiko lantaran KKB terus menghujani aparat dan warga dengan tembakan

(Kontributor Jayapura, Jhon Roy Purba)
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Asisten Operasional Kapolri Irjen Irawan, dan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI George Enaldus Supit memimpin langsung Operasi Terpadu yang mengevakuasi warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua. 

Baca: Benjolan di Kepala Setya Novanto yang Sebesar Bakpao Beredar, Netizen Beri Reaksi Mengejutkan

"Mereka bergerak dengan sangat senyap, sangat rahasia pada malam hari. Lalu pada siang hari mereka mengendap, membeku. Sambil mempelajari situasi secara perlahan sekali mereka sampai di titik sasaran," ujar Aidi.

Akhirnya pada Jumat siang, kedua kampung berhasil dikuasai aparat gabungan.

Mereka pun langsung mengevakuasi warga ke dua titik yang berbeda.

Sebelumnya diberitakan, setidaknya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.

Baca: Ada Makanan Kekinian Baru, Es Krim Pakai Cone Jagung Bakar, Sudah Coba Belum?

Polisi sebelumnya menduga motif penyanderaan lebih dikarenakan faktor mencari keuntungan.

Kelompok Kriminal Bersenjata memanfaatkan hasil kerja warga di sana yang rata-rata bekerja sebagai pendulang. (Kompas.com)

Berita di atas telah ditayangkan di Kompas.com dengan judul Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih Nyaris Ditembak Kelompok Penyandera

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved