Duh Kasihan, Gara-gara Isu Bakso Tikus, Anak Pemilik Usaha Dibully Teman-teman Sekolahnya

Anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) inipun enggan melihat simbol-simbol yang terkait dengan Arema atau Singo Edan.

TRIBUN KALTIM / NIKO RURU
Rumah Makan Arema di Jalan TVRI, Kecamatan Nunukan, Kamis (16/11/2017) tampak sepi, setelah puluhan petugas gabungan Pemerintah Kabupaten Nunukan sehari sebelumnya mengambil ulang sampel pasca ditemukannya sampel bakso tikus di Nunukan. 

Banyak anak-anak yang sedang bersepeda atau naik angkutan kota beramai-ramai, meneriakkan tikus saat melintas di depan tempat usahanya.

Tidak hanya Wijiyati, puluhan penjual bakso juga terkena imbas heboh bakso tikus ini.

Mereka merasa diteror sehingga memilih menutup sementara usahanya.

Muhammad Dasat, seorang pedagang bakso keliling menceritakan, saat menjajakan dagangannya, tak jarang mereka mendapatkan teriakan bakso tikus dari sekelompok anak- anak yang sedang bermain.

Baca: Provinsi dengan Lahan Super Luas Ini Krisis Petani, Ini yang Bikin Pemuda Malas Bekerja di Sawah

"Penjual terigu omsetnya turun, bawang juga begitu. Termasuk penjual daging, pembuat mi juga kena imbasnya. Sampai segitu pengaruhnya. Makanya kami  meminta kejelasan dari pemerintah atas perkara ini," ujarnya.

Selaku kuasa pendamping Rumah Makan Arema, Syafaruddin Thalib memastikan telah melaporkan ke Polisi, Tim Pemerintah Kabupaten Nunukan yang melakukan inspeksi mendadak.  

Harapannya, nama baik segera dipulihkan karena telah menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.

"Kami meminta kejelasan. Tetapi yang terjadi Bupati sendiri malah mengeluarkan statemen yang menambah keruh persoalan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved