Berita Foto
Tak Sanggup Tahan Rasa Sakit, Balita Ini Minta sang Ibu 'Menguburnya', Kisahnya Bikin Haru
Seorang balita berusia 4 tahun bernama Du Sihan didiagnosa menderita penyakit langka.
TRIBUNKALTIM.CO - Seorang balita berusia 4 tahun bernama Du Sihan didiagnosa menderita penyakit langka.
Balita asal China ini menderita penyakit Thalassemia, penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal.
Padahal hemoglobin merupakan molekul protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Baca: Hasil Kongres Alumni 212, Rizieq Shihab Ditetapkan Sebagai Imam Besar Umat Indonesia
Penyakit Thalassemia ini menyebabkan sirkulasi peredaran darah menjadi terganggu.
Akibatnya, membuat Du Sihan merasa sangat sakit dan tak tertahankan akibat kelainan tersebut.
Du Sihan juga akan merasa selalu lelah melakukan hal apapun.
Baca: Maju di Pilkada Jatim, Surya Paloh Minta Khofifah Mundur dari Menteri Sosial
Ketika sedang kambuh, balita ini hanya ingin beristirahat hingga rasa sakitnya hilang untuk sementara waktu.
Namun, secara mengejutkan Du Sihan membuat orangtuannya shock.
Bukan tanpa alasan balita itu meminta sang ibu untuk menguburnya lantaran merasa sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit yang dideritanya.
Baca: Chef Cantik Ini Dilamar Pacarnya, Netizen Tanyakan Hubungannya dengan Saipul Jamil

Baca: Tanpa Disadari 10 Kebiasaan Ini Bikin Rusak Ginjal
"Tolong kuburkan aku bu, aku sudah tidak kuat menahan rasa sakit ini lagi," ujar Du Sihan kepada ibunya dikutip dari laman Viral4Real.
Ibunya pun merespons kalimat anaknya dengan candaan.
"Di mana kamu mau ibu mengubur mu? Apakah kamu ingin bermain petak umpet bersama ibu?," jawab sang ibu.

Rupanya balita ini serius dengan pernyataannya tentang kuburan.
"TIdak bu, aku ingin ibu menguburku di tanah," kata Sihan sembari berteriak ke ibunya.
Saking sakitnya, bocah itu merasa ingin mati saja.
Ketika kisah penyakit yang diderita Sihan viral di media sosial, banyak kemudian dari kalangan publik yang memberikan bantuan kepadanya.
Mulai dari menyumbangkan uang untuk pengobatan di rumah sakit hingga motivasi semangat untuk berjuang hidup melawan penyakitnya.
Baca: Gerry Salim, Jadi Pebalap Indonesia Pertama Juara di Asia Sport 250 cc, Selamat!
Tercatat terdapat sebanyak $134.550 atau sekitar Rp 1,7 miliar uang yang terkumpul.
Dana tersebut digunakan untuk biaya operasi transplantasi sumsum tulang.
Meski operasi telah dilakukan, namun Sihan justru menderita infeksi bakteri yang mana ia mengalami demam tinggi selama 20 hari dan infeksi empedu selama 40 hari lamanya.
Saat itu Sihan selalu mengeluh merasa sakit yang begitu menyiksa.
Bahkan berbagai tindakan operasi telah dilakukan demi memulihkan kondisi kesehatannya/
Namun, nahas kesehatan balita ini justru kian menurun.
Di usiannya yang masih begitu belia ia harus meninggalkan dunia ini.
Baca: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Warga Boleh Coba Alat Berat Penyandang Disabilitas
Sebelum mereggang nyawa balita ini sempat menyampaikan pesan terakhirnya kepada ibunya dengan wajah penuh kesedihan.
"Jika aku pergi sekarang, bisakah ibu untuk kuat dan menjaga kesehatan ibu," kata Du Sihan.
Itulah kata-kata terakhirnya sebelum menutup mayanya perlahan dan tidur nyenyak selamanya.
"Ini merupakan jalan yang terbaik, anak laki-laki saya selama ini telah menderita kesakitan, tapi sekarang ia terbebas dari semua rasa sakit itu," ungkap ibu Sihan sambil terisak-isak.
(Tribunkaltim.co/ Kay)