Tahun 2017, Kejari Kubar Jebloskan Enam Tersangka ke Rutan
Syarief mengaku, kendala dalam menangani perkara korupsi terkait pemanggilan saksi-saksi dari Kabupaten Mahakam Ulu.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Budhi Hartono
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kejaksaan Negeri Kutai Barat (Sendawar) terpilih sebagai Kejaksaan terbaik tahun 2017 dalam hal menangani perkara tindak pidana korupsi.
Selama tahun 2017, Tim Kejari Kubar berhasil menyelesaikan tiga perkara korupsi selama tahun ini.
Keberhasilannya dalam menangani perkara korupsi karena dianggap tepat dan cepat selama mengusut tiga perkara korupsi.
Tiga perkara korupsi yang diusut yakni, pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar (HIS), Dana Hibah Tiga Yayasan Pendidikan, dan Proyek Pembangunan Jembatan Tikah.
"Total semua tersangka ada 8 orang. Tapi ditahan baru 6 orang, 1 orang buronan dan satu orang sakit karena stroke. Kalau sakit belum bisa dilaksanakan," kata Syarief, kepada Tribun, Minggu (10/12/2017).
Disinggung keugian negara yang diselamatkan, kata Syarief, menunggu hasil sidang di pengadilan Tipikor.
"Baru kita sita barang-barangnya. Belum bisa kita total," ujarnya.
Baca juga:
Publik Pertanyakan Netralitas Polri, pada Momen Ini Safaruddin Siap Tanggalkan Jabatan Kapolda
Akademisi Ini Sebut Pelanggaran Etik Jaksa Harus Didorong ke Pidana
Masyarakat Diimbau Beli Sewajarnya, Pertamina telah Tambah Pasokan Elpiji untuk Kabupaten Ini
Ratusan Median Pembatas Jalan Dipasang untuk Urai Macet di Simpang Tiga MT Haryono Dalam
Telkomsel Sediakan Loop Arena di Pantai Manggar, Ini Fasilitas buat Komunitas Muda
Siap-siap 'Diguyur' Puluhan Miliar, Ini Target Retribusi Pantai Manggar 2018
Dari semua perkara korupsi, lanjut dia, tim penyidik sudah menyita beberapa aset milik tersangka.
Misalnya, untuk perkara dana hibah tiga yayasan senilai Rp 18 miliar, sudah menyita 1.200 meter persegi lahan dan aset bangunan yayasan milik tersangka Prof. TSS.
Dalam pengusutan perkara korupsi, Syarief mengaku, kendala dalam menangani perkara korupsi terkait pemanggilan saksi-saksi dari Kabupaten Mahakam Ulu.
"Kendala kita disini karena wilayahnya luas. Jjadi menghadirkan saksi, agak susah karena ada yang dari Mahakam Ulu. Transport juga agak susah, kendalanya itu," tuturnya. (*)