Baru Dibangun, Tembok Gedung DPRD DKI Senilai Rp 500 Miliar Sudah Melengkung
Alasannya, terdapat bagian tembok melengkung yang berpotensi membahayakan para pejalan kaki.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Sejak Rabu (13/12/2017), akses pejalan kaki menuju gedung Balai Kota DKI Jakarta melalui DPRD DKI dialihkan.
Pejalan kaki tak dapat melalui sisi timur gedung baru DPRD DKI.
Alasannya, terdapat bagian tembok melengkung yang berpotensi membahayakan para pejalan kaki.
Sejumlah cone dan tali dipasang untuk membuat kawasan di sekitar lokasi melengkungnya tembok steril dari pejalan kaki.
Titik lengkungan tembok berada di lantai 11 gedung. Ruangan tersebut tidak digunakan untuk berkantor, namun merupakan ruangan filler untuk mengatur distribusi suhu pendingin ruangan.
Petugas keamanan di sekitar lokasi menyebutkan, melengkungnya tembok tersebut sudah terjadi sejak hari Senin (11/12/2017).
Pada Jumat (15/12/2017), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung kondisi tembok gedung tersebut.
Baca: Janji Kampanye Beri Modal hingga Rp 300 Juta, Begini Realisasi Program OK OCE
Baca: Tempuh 1.200 km, Begini Suka Duka Peserta Jelajah Energi Pertamax Borneo
Baca: Ditanyain Soal Ariel Jalan Bareng Agnez Mo, Luna Maya Langsung Pejamkan Mata, Apa Artinya?
Dari tinjauan tersebut, Anies menemukan tembok mengalami keretakan dan kemiringan hingga 20 derajat.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI, Muhammad Yuliadi mengatakan, perbaikan tembok gedung DPRD yang melengkung masih tanggung jawab perusahaan konstruksi yang membangun gedung tersebut.
"Perbaikannya masih jadi tanggung jawab PT Jaya Konstruksi. Kami memang tidak ada anggaran untuk perbaikan besar gedung seperti ini. Kalau biaya perawatan ringan sehari-hari ada anggarannya," kata Yuliadi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (14/12/2017).
Baca: Meski Koleksi Gelar Messi Lebih Banyak tapi Maradona Klaim Dirinya Lebih Unggul
Baca: Di Daerah Tertinggal Ini, Dulu Harga BBM Bisa Rp 20 Ribu per Liter!