Manfaatnya Buanyak, tak Selebar Daun Kelor, Mulai dari Obat hingga Tangkal Guna-guna

Tanaman kelor masih menyimpan pamor di kalangan tertentu. Hampir setiap bagian dari tanaman itu dapat dimanfaatkan, termasuk akarnya.

Editor: Amalia Husnul A
net
Ilustrasi daun kelor 

Di lahan kebun, tanaman kelor biasa digunakan sebagai pagar hidup.

Sosok batang pokoknya tidak lurus betul, melainkan sedikit membengkok dan bercabang-cabang justru bermanfaat sebagai pohon pendukung untuk tanaman merambat, seperti sirih atau lada.

Acap kali juga sebagai rambatan tanaman gadung, uwi, atau brotowali.

 

ILUSTRASI : daun kelor
ILUSTRASI : daun kelor (NET)

Bongsor tapi getas

Hanya dengan menancapkan setekan batang atau menyemai bijinya yang sudah tua, akan tumbuh tanaman baru. Kelor tergolong cepat besar alias bongsor.

Dalam tempo sepuluh bulan, biji yang disemai bisa berkembang menjadi pohon kelor setinggi 3 m. Kalau ia dibiarkan bisa mencapai 8 - 12 m.

Sayangnya tanaman ini berbatang lunak dan getas.

Sering pula dijumpai batang pohon kelor keropos karena digerogoti larva serangga yang bersarang di dalamnya.

Getah yang keluar dari batang pohon yang digerogoti serangga mula-mula berwarna putih, lalu berubah kecokelatan setelah terkena udara.

Umur enam bulan, tanaman kelor sudah mulai belajar berbunga, sebelum berlanjut menjadi buah.

Malai bunganya sepanjang 10- 30 cm, berwarna putih kekuningan.

Tidak seperti tanaman lain, bunga kelor bisa muncul sepanjang tahun, nyaris tidak mengenal musim.

Bunga yang tidak telanjur rontok oleh angin atau hujan akan terus berkembang menjadi buah.

Buahnya yang mirip kacang polong, oleh sebagian masyarakat Jawa disebut klenthang, memiliki panjang 20 – 45 cm.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved