Di Gurun Pasir Afghanistan Terlarang Ini, Ternyata Ada Kerajaan yang Hilang
Kali ini sebuah citra satelit mata-mata mengungkapkan jejak pos terdepan jalur sutra dan kerajaan yang lenyap di daerah gurun pasir.
Jalur sutra adalah jaringan rute besar yang menjangkau dunia, mulai dari Jepang dan Korea di timur hingga Laut Mediterania di barat.
Baca: Bus Berpenumpang 22 Orang Terbalik di Trans Kalimantan
Baca: KPK Pastikan Tidak Ada Peristiwa atau Fakta yang Hilang di Dakwaan Setya Novanto
Menurut UNESCO, selama berabad-abad, kemewahan seperti teh, permata, parfum, rempah-rempah, dan juga sutra dari timur membuat jalan ke barat sepanjang rute berbasis darat ini.
Pada titik tengah dari Asia Tengah, wilayah geografisnya sekarang berada di Afghanistan.
Tepatnya pada persimpangan jalur perdagangan kuno ini. Karenanya, segala keuntungan mengalir melalui wilayah ini.
Menurut misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), ketika jalur sutra berkembang, kerajaan di wilayah tersebut mendapatkan banyak kekayaan.
Sayangnya, kebijakan konvensional setelah rute laut pada abad ke-15 dan ke-16 dibuka, perdagangan lebih mengarah ke India, China dan negara Barat.
Rute kalifah dan negara yang dulunya kaya dari jalur sutra, tak lagi digunakan.
Namun citra satelit mata-mata yang baru mengungkapkan bahwa rute perdagangan tersebut masih berkembang beberapa abad kemudian.
Upaya ini juga mengungkap sejarah yang hilang dalam periode waktu tersebut.
Gambar yang dikumpulkan pada 1970-an saat ini sedang diperiksa ulang untuk mengungkapkan kanal tersembunyi melalui provinsi Helmand dan Sistan di negara tersebut, jelas laporan tersebut.
Kanal-kanal ini kemungkinan dibangun pada masa kekaisaran Parthia dan membantu pertanian berkembang. Citra tersebut juga mengungkapkan peleburan agama yang terjadi di wilayah tersebut.
Peleburan agama ini dibuktikan dengan deitemukannya kuil api Zonoastrian hingga stupa Buddha. (Kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika)